Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Kamis, 24 November 2011

Sudahkah kita istikharah?

“Allaahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal-azhiim fa innaka taqdiru wa laa aq diru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘allaamul-ghuyuub. Allaahumma in kunta ta’lamu anna haadzal-amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashrifnii ‘anhu waqdir liyal khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih.”


Mungkin sebagian dari kalian pernah dengar atau bahkan tidak asing dengan kalimat diatas, yup betul sekali.. kalimat diatas adalah doa istikharah. Artinya:


Ya Allah hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau ya Allah. Dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon dengan kemurahan Tuhan yang Besar Agung. Karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa, sedang hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat  mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa persoalan ini baik bagi hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berikanlah perkara ini kepada hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba maka berikanlah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik bagi hamba, bagi agama hamba dan penghidupan hamba, dan tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah hal ini daripada hamba dan jauhkanlah hamba daripadanya. Dan berilah kebaikan di mana saja hamba berada, kemudian jadikan;ah hamba orang yang rela atas anugerah-Mu.”


Jika dilihat dari arti doa tersebut, kira-kira kita sudah bisa mengambil kesimpulan tujuan dari istikharah itu sendiri. Menurut Rifai’i (dalam Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, 2004) menjelaskan bahwa istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan tujuan untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di antara dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Dua hal tersebut bisa berupa apa saja baik perkerjaan, sekolah, tempat tinggal, bahkan untuk urusan jodoh.


Shalat istikharah sendiri lebih diutamakan dikerjakan seperti shalat tahajud, yakni di malam hari dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan hendaknya memilih dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu.


Jawaban istikharah
     Kira-kira jawaban istikharah itu berapa lama ya? Dan jawabannya seperti apa? Nah.. mungkin teman-teman banyak yang penasaran, termasuk saya. Saya pun penasaran dengan cara Allah memberikan petunjuknya kepada kita. Karena rasa penasaran saya, kemarin saya pun sharing dengan teman-teman (follower) saya via twitter. Beberapa dari mereka menjawab jika jawaban istikharah biasanya melalui mimpi, namun kita perlu melakukan istikharah beberapa kali karena tak jarang setan pun mencoba mengelabui manusia melalui mimpi. Jika kita telah beberapa melakukan shalat istikharah secara rutin dan kita memimpikan hal yang sama secara berulang kali, bisa jadi itu adalah jawaban dari istikharah kita. Tapi bisa jadi Allah juga tidak memberikan petunjuk melalui mimpi namun tanpa kita sadari Allah mengerahkan kita kepada satu hal yang menurut Allah itu terbaik daripada satu hal lain.


      Saya sendiri pernah mengalaminya sekitar beberapa tahun yang lalu, saat itu saya sedang menjalin suatu hubungan (pacaran) dengan seorang laki-laki. Awalnya laki-laki tersebut terlihat sangat sempurna, ganteng, berpendidikan, berasal dari keluarga terhormat, dan rajin shalat. Namun enta mengapa ada keraguan di hati saya, saya pun melaksanakan shalat istikharah. Saya memohon petunjuk kepada Allah, jika memang ia jodoh saya dan yang terbaik untuk saya menurut Allah maka dekatkanlah dan lancarkanlah hubungan saya dan dia namun jika ia bukan jodoh saya dan bukan yang terbaik untuk saya menurut Allah, maka jauhkanlah. Saya beberapa kali melakukan shalat istikharah. Allah pun tidak langsung memberikan petunjuknya kepada saya, bahkan saya tidak pernah bermimpi apa-apa. Sampai pada suatu hari, saya mendapat kabar jika pacar saya selingkuh. Dari situ saya menyadari bahwa ia bukan laki-laki yang terbaik untuk saya, saya pun mengakhiri hubungan saya dengan laki-laki tersebut. Dari kejadian tersebut, saya pun mengerti jika Allah memiliki beragam cara untuk memberikan petunjuknya kepada umatNya. Allah Maha Mendengar segalanya. Subhanallah.



Istikharah Cinta
     Bicara mengenai istikharah,saya jadi ingat beberapa tahun lalu saya pernah membaca buku Istikharah Cinta.  Ada yang pernah baca bukunya?? Sejujurnya, saya lupa nama pengarangnya.. karena dulu saya hanya pinjam ke teman hehehe… Buku tersebut menerangkan betapa pentingnya kita istikahrah sebelum menentukan pilihan terutama dalam hal memilih pasangan. Ada cerita yang angat menarik di buku tersebut, saya akan menceritakannya kepada kalian namun sebelumnya saya mohon maaf jika ada beberapa hal yang agak berbeda dengan buku tersebut karna keterbatasan saya dalam mengingat.

Kurang lebih ceritany seperti ini:

     Ada dua sahabat (saya lupa namanya) anggaplah A dan B. A adalah gadis yg pintar, selalu menjadi juara pertama di sekolah, cantik, disukai banyak lelaki, mendekati sempurna. Sedangkan B adalah seorang cewek yang cantik dan pinter juga tapi dia tidak secantik dan sepintar A. Ya ibarat kelas runner up lah ya.. hehe

     Karena merasa ia adalah sosok yang berkualitas, A pun memiliki standar yang tinggi untuk menjadi pasangan hidupnya. A memiliki keinginan untuk menikah dengan laki2 yang "lebih" segala-galanya dari dirinya, baik secara kepinteran,penghasilan dan sebagainya. Banyak sekali laki-laki yang mendekat namun ia tolak. Sampai pada akhirnya Allah pun mengabulkan keinginannya, A akhirnya menikah dengan laki-laki terbaik (menurut dirinya) tanpa melakukan istikharah terlebih dahulu.

     Disisi lain, B yang juga menikah namun dengan pria yang tergolong biasa aja tapi berkecukupan. BErbeda dengan A, sebelum menikah A melakukan istikharah terlebih dahulu, ia memohon kepada Allah untuk memberikan petunjuk laki-laki yang mana yang terbaik untuknya hingga akhirnya  ia pun mantap menikah dgn pria tesebut.

     Awalnya B iri dengan A, karena menurut B hidup A adalah hidup yang sempurna. A memiliki segalanya.. kecantikan, kepintaran, memliki suami tampan, dan kaya. B pun berpikir pasti hidup A akan sangat bahagia. Namun ternyata apa yang diperkirakan oleh B salah besar. Suami A adalah sosok yang dominan, A dilarang untuk berkarir dan hanya diperbolehkan menjadi ibu rumah tangga. A pun sedih karena ia tidak dapat mengembangkan diri dan karirnya seperti yang dilakukan oleh B. a pun tergolong perempuan yang aktif sejak dulu sehinga ia harus membiasakan diri diam di rumah. Di dalam hatinya, A justru iri dengan B walaupun hidupnya sederhana namun suami B adalah suami yang pengertian dan dapat diajak berdiskusi. Suami B memperbolehkan B untuk berkarir dan melakukan apa saja selama hal tersebut positif. Berbeda dengan A yang serba dilarang oleh suaminya. Akhirnya A pun menyesali dirinya yang tidak meminta petunjuk Allah terlebih dahulu dan hanya mementingkan hal-hal yang bersifat duniawi.
Nah kurang lebih seperti itu ceritanya,  dari cerita tersebut kita dapat menyimpulkan jika kita buuth shalat istikahrah untuk kebaikan hidup kita. Terkadang apa yg terlihat sempurna itu tidak seperti kenyataannya, namun jika hal tersebut datang dari Allah.. Insha Allah itu yg terbaik :)




"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Al Quran Surat 2:30.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar