Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Kamis, 24 November 2011

Sudahkah kita istikharah?

“Allaahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal-azhiim fa innaka taqdiru wa laa aq diru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘allaamul-ghuyuub. Allaahumma in kunta ta’lamu anna haadzal-amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashrifnii ‘anhu waqdir liyal khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih.”


Mungkin sebagian dari kalian pernah dengar atau bahkan tidak asing dengan kalimat diatas, yup betul sekali.. kalimat diatas adalah doa istikharah. Artinya:


Ya Allah hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau ya Allah. Dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon dengan kemurahan Tuhan yang Besar Agung. Karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa, sedang hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat  mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa persoalan ini baik bagi hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berikanlah perkara ini kepada hamba, dalam agama hamba dan dalam penghidupan hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba maka berikanlah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berilah keberkahan bagi hamba di dalamnya. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui bahwa sesungguhnya hal ini tidak baik bagi hamba, bagi agama hamba dan penghidupan hamba, dan tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah hal ini daripada hamba dan jauhkanlah hamba daripadanya. Dan berilah kebaikan di mana saja hamba berada, kemudian jadikan;ah hamba orang yang rela atas anugerah-Mu.”


Jika dilihat dari arti doa tersebut, kira-kira kita sudah bisa mengambil kesimpulan tujuan dari istikharah itu sendiri. Menurut Rifai’i (dalam Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, 2004) menjelaskan bahwa istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan tujuan untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di antara dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Dua hal tersebut bisa berupa apa saja baik perkerjaan, sekolah, tempat tinggal, bahkan untuk urusan jodoh.


Shalat istikharah sendiri lebih diutamakan dikerjakan seperti shalat tahajud, yakni di malam hari dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan hendaknya memilih dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu.


Jawaban istikharah
     Kira-kira jawaban istikharah itu berapa lama ya? Dan jawabannya seperti apa? Nah.. mungkin teman-teman banyak yang penasaran, termasuk saya. Saya pun penasaran dengan cara Allah memberikan petunjuknya kepada kita. Karena rasa penasaran saya, kemarin saya pun sharing dengan teman-teman (follower) saya via twitter. Beberapa dari mereka menjawab jika jawaban istikharah biasanya melalui mimpi, namun kita perlu melakukan istikharah beberapa kali karena tak jarang setan pun mencoba mengelabui manusia melalui mimpi. Jika kita telah beberapa melakukan shalat istikharah secara rutin dan kita memimpikan hal yang sama secara berulang kali, bisa jadi itu adalah jawaban dari istikharah kita. Tapi bisa jadi Allah juga tidak memberikan petunjuk melalui mimpi namun tanpa kita sadari Allah mengerahkan kita kepada satu hal yang menurut Allah itu terbaik daripada satu hal lain.


      Saya sendiri pernah mengalaminya sekitar beberapa tahun yang lalu, saat itu saya sedang menjalin suatu hubungan (pacaran) dengan seorang laki-laki. Awalnya laki-laki tersebut terlihat sangat sempurna, ganteng, berpendidikan, berasal dari keluarga terhormat, dan rajin shalat. Namun enta mengapa ada keraguan di hati saya, saya pun melaksanakan shalat istikharah. Saya memohon petunjuk kepada Allah, jika memang ia jodoh saya dan yang terbaik untuk saya menurut Allah maka dekatkanlah dan lancarkanlah hubungan saya dan dia namun jika ia bukan jodoh saya dan bukan yang terbaik untuk saya menurut Allah, maka jauhkanlah. Saya beberapa kali melakukan shalat istikharah. Allah pun tidak langsung memberikan petunjuknya kepada saya, bahkan saya tidak pernah bermimpi apa-apa. Sampai pada suatu hari, saya mendapat kabar jika pacar saya selingkuh. Dari situ saya menyadari bahwa ia bukan laki-laki yang terbaik untuk saya, saya pun mengakhiri hubungan saya dengan laki-laki tersebut. Dari kejadian tersebut, saya pun mengerti jika Allah memiliki beragam cara untuk memberikan petunjuknya kepada umatNya. Allah Maha Mendengar segalanya. Subhanallah.



Istikharah Cinta
     Bicara mengenai istikharah,saya jadi ingat beberapa tahun lalu saya pernah membaca buku Istikharah Cinta.  Ada yang pernah baca bukunya?? Sejujurnya, saya lupa nama pengarangnya.. karena dulu saya hanya pinjam ke teman hehehe… Buku tersebut menerangkan betapa pentingnya kita istikahrah sebelum menentukan pilihan terutama dalam hal memilih pasangan. Ada cerita yang angat menarik di buku tersebut, saya akan menceritakannya kepada kalian namun sebelumnya saya mohon maaf jika ada beberapa hal yang agak berbeda dengan buku tersebut karna keterbatasan saya dalam mengingat.

Kurang lebih ceritany seperti ini:

     Ada dua sahabat (saya lupa namanya) anggaplah A dan B. A adalah gadis yg pintar, selalu menjadi juara pertama di sekolah, cantik, disukai banyak lelaki, mendekati sempurna. Sedangkan B adalah seorang cewek yang cantik dan pinter juga tapi dia tidak secantik dan sepintar A. Ya ibarat kelas runner up lah ya.. hehe

     Karena merasa ia adalah sosok yang berkualitas, A pun memiliki standar yang tinggi untuk menjadi pasangan hidupnya. A memiliki keinginan untuk menikah dengan laki2 yang "lebih" segala-galanya dari dirinya, baik secara kepinteran,penghasilan dan sebagainya. Banyak sekali laki-laki yang mendekat namun ia tolak. Sampai pada akhirnya Allah pun mengabulkan keinginannya, A akhirnya menikah dengan laki-laki terbaik (menurut dirinya) tanpa melakukan istikharah terlebih dahulu.

     Disisi lain, B yang juga menikah namun dengan pria yang tergolong biasa aja tapi berkecukupan. BErbeda dengan A, sebelum menikah A melakukan istikharah terlebih dahulu, ia memohon kepada Allah untuk memberikan petunjuk laki-laki yang mana yang terbaik untuknya hingga akhirnya  ia pun mantap menikah dgn pria tesebut.

     Awalnya B iri dengan A, karena menurut B hidup A adalah hidup yang sempurna. A memiliki segalanya.. kecantikan, kepintaran, memliki suami tampan, dan kaya. B pun berpikir pasti hidup A akan sangat bahagia. Namun ternyata apa yang diperkirakan oleh B salah besar. Suami A adalah sosok yang dominan, A dilarang untuk berkarir dan hanya diperbolehkan menjadi ibu rumah tangga. A pun sedih karena ia tidak dapat mengembangkan diri dan karirnya seperti yang dilakukan oleh B. a pun tergolong perempuan yang aktif sejak dulu sehinga ia harus membiasakan diri diam di rumah. Di dalam hatinya, A justru iri dengan B walaupun hidupnya sederhana namun suami B adalah suami yang pengertian dan dapat diajak berdiskusi. Suami B memperbolehkan B untuk berkarir dan melakukan apa saja selama hal tersebut positif. Berbeda dengan A yang serba dilarang oleh suaminya. Akhirnya A pun menyesali dirinya yang tidak meminta petunjuk Allah terlebih dahulu dan hanya mementingkan hal-hal yang bersifat duniawi.
Nah kurang lebih seperti itu ceritanya,  dari cerita tersebut kita dapat menyimpulkan jika kita buuth shalat istikahrah untuk kebaikan hidup kita. Terkadang apa yg terlihat sempurna itu tidak seperti kenyataannya, namun jika hal tersebut datang dari Allah.. Insha Allah itu yg terbaik :)




"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Al Quran Surat 2:30.



Minggu, 20 November 2011

a woman's heart

“A woman’s heart should be so hidden in Allah that a man should have to seek Him first to find her.” #ISLAM



Sabtu, 19 November 2011

Sarapan Rindu

DAMN!!
Bangun pagi dengan perasaan rindu berat…
Gak enak!
Aku menarik selimut dan mencoba tidur kembali
Sulit. Ingat kamu..


Ponsel..ponsel..  dimana?
Banyak pesan di sana
BBM, twitter, email..
Aku tersenyum.


"Ah.. bukan dari kamu!" bibirku manyun.


Aku kembali diam
Entah mengapa aku suka sekali hal itu
Diam adalah kegemaranku, eh salah maksudku… kegemaranku yang kedua setelah aku mengagumimu.


Melirik ponsel
Membaca history percakapan kita yang terakhir
Beberapa hari lalu… sebelum kamu menghilang.


Sakit sedikit. Mungkin karena aku terlanjur mencandu ucapan selamat pagi darimu. Atau mungkin juga aku haus perhatian yang (kadang-kadang sih) kamu tunjukkan.. mungkin yaa..

Well, aku benci mengakuinya tapi aku kangen digombalin kamu..


Ahh sudahlah…
Perasaan rindu memang melelahkan, namun memang ini yang harus dihadapi.
Merelakan sedikit perasaan untuk kebahagiaanku yang lebih besar di masa depan.



Lamunanku buyar.
“Yahh… habis!” batinku.
Lidahku menjulur ke dalam bagian gelas kopi, berharap dapat menikmati tetes terakhir.



Smoga… Smoga…Smoga…
Rinduku dapat seperti  kopi yang kuminum pagi ini.
Hilang. Tak bersisa.

Kamis, 17 November 2011

The women

Hijab Style Jakarta




Women are always beautiful.
-Ville Valo-

Selasa, 15 November 2011

Being Human

"I fall, I rise, I make mistakes, I live, I learn, I've been hurt but I'm alive. I'm human, I'm not perfect but I'm thankful"  -Unknow-



HOT grown up! :D

Senin, 14 November 2011

my hijab story

 
Assalammualaikum wr. Wb

    Nama saya Nicky Maulani, teman-teman saya biasa memanggil saya nicii. Saya lahir di Serang pada tanggal 3 November 1987, saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Saya tinggal di Cilegon, salah satu kota kecil di provinsi Banten. Saya telah lulus menjadi psikolog di usia muda dan saat ini saya sedang menyelesaikan tesis saya untuk gelar Magister Psikologi (M.Psi) di Universitas Tarumanagara, Jakarta. Saya gemar menulis cerita pendek, artikel dan juga tips mengenai love and relationship di blog saya http://nonanicii.blogspot.com/.
    Ada hikmah dibalik setiap peristiwa, mungkin kalimat itu yang paling pantas menggambarkan pengalaman spiritual saya. Jika kita flashback pada beberapa tahun kebelakang, pada akhir tahun 2004 terjadi musibah luar biasa yang menimpa salah satu daerah di Indonesia, yaitu tsunami di Nanggro Aceh Darussalam. Peristiwa ini membuat saya sangat terkejut karena bencana tsunami tersebut sangat besar dan merenggut banyak korban. Pada tahun 2005 saya mendengar informasi yang mengatakan bahwa  anak gunung Krakatau akan meletus dan dapat mengakibatkan tsunami. Kabar tersebut membuat saya khawatir dan takut karena saya tinggal di Cilegon, yang dekat dengan Anyer dan Merak (daerah pantai). Saya takut sekali jika tsunami benar-benar terjadi di daerah saya. Saat itu yang terbayang di pikiran saya adalah daerah saya akan porak poranda lalu rumah saya akan hanyut terbawa air. Saya takut sekali meninggal karena saya merasa belum siap, saya terus memikirkan hal itu hingga pada akhirnya ketakutan saya terbawa mimpi.
     Pada suatu malam saya bermimpi, tak begitu jelas alur cerita di mimpi tersebut namun yang saya ingat saat itu tsunami datang dan membanjiri rumah saya. Saya pun terbawa air tsunami hingga keluar rumah. Banjir pun semakin tinggi hingga saya pun menaiki tiang untuk menyelamatkan diri hingga akhirnya tiang itu akan tumbang, dan seketika saya pun saya berdoa kepada Allah. Kurang lebih seperti ini doa saya: “Ya Allah aku mohon kepadaMu, tolong jangan cabut nyawaku sebelum aku menggunakan jilbab” dan atas ijin Allah tiang yang saya naiki pun tertahan dan air tsunami pun menyurut. Saya pun terbangun dari mimpi tersebut, lalu saya menangis sejenak. Saya pun mengambil air wudhu lalu segera melaksanakan shalat malam. Saya berdoa kepada Allah dan menumpahkan segala kegundahan hati saya. Saat itu saya takut sekali.
     Saya merahasiakan mimpi tersebut, saya bingung apakah mimpi ini hanya bunga tidur atau ini adalah hidayah dari Allah untuk segera menggunakan jilbab. Saya pun mencari penjelasan di Al-Qur’an mengenai perintah berjilbab. Saya terkejut saat saya membaca surat An-Nur ayat 31 “Katakanlah kepada wanita yang beriman………. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya”, Astagfirullah… ternyata berjilbab adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh perempuan muslim.
     Saya berpikir jika berjilbab adalah sesuatu kewajiban maka saya akan berdosa setiap detik, menit, jam, dan harinya jika saya tidak segera melaksanakannya. Tak terbayang oleh saya akan sebanyak apa dosa-dosa saya nanti jika saya tidak segera berjilbab. Malam harinya saya pun melaksanakan shalat taubat, saya memohon ampun atas dosa-dosa saya selama ini dan meminta petunjuk untuk arti mimpi saya.
     Namun hal ini belum membuat saya mutuskan untuk berjilbab karena saat itu muslim merupakan minoritas di Untar, tempat saya menuntut ilmu. Selan itu, masih banyak keraguaan dalam diri saya, salah satunya adalah soal busana. Saya takut penampilan saya menjadi seperti ibu-ibu karena dulu mayoritas yang menggunakan jilbab adalah kaum ibu. Saya takut tidak bisa tampil modis jika memakai jilbab. Saya rajin bertanya kepada teman-teman yang sudah lebih dahulu berjilbab dan saya juga mulai mencoba menggunakan jilbab di kamar.
     Beberapa hari kemudian, saat saya tidur siang saya pun memimpikan hal yang sama. Saya mimpi tsunami untuk yang kedua kalinya, di mimpi tersebut saya sedang berada di sebuah ruangan seorang diri lalu tiba-tiba air tsunami menghantam ruangan yang saya tempati, saya pun berteriak histeris dan hampir tenggelam. Lalu saya pun terbangun, saya ingat sekali saat itu wajah saya berkeringat dan pucat. Saya takut sekali dan saya menangis untuk kedua kalinya. Keesokan harinya saya menceritakan hal ini kepada orangtua saya, ayah saya bilang bahwa mimpi tersebut adalah hidayah dari Allah agar saya segera menggunakan jilbab. Saya harus bersyukur karena tidak semua perempuan mendapatkan hidayah berupa mimpi. Alhamdulillah saya pun memutuskan untuk berjilbab pada akhir tahun 2005.
      Banyak orang-orang terdekat saya yang pro dan kontra dengan keputusan saya untuk berjilbab, termasuk ibu saya sendiri. Ibu saya bilang saya tidak rapih menggunakan jilbab dan beliau khawatir saya akan melepas-pakai jilbab saya. Begitu juga dengan sahabat dekat saya, beberapa dari mereka mengatakan jika saya lebih cantik tanpa jilbab dan mereka membujuk saya untuk melepas jilbab. Sejujurnya saya sedih mendengar beberapa komentar yang kurang mengenakkan dari orang-orang terdekat saya, namun saya bertekad untuk istiqomah berjilbab. Saya pun memperbaiki cara berjilbab saya menjadi lebih rapih dan modis. Alhamdulillah semakin lama semakin banyak orang yang suka dengan penampilan saya, beberapa teman bahkan dosen dari fakultas lain pun memuji penampilan saya. Hal ini membuat saya lebih percaya diri. Alhamdulillah pada tahun 2009 saya ditawari menjadi salah satu model kampus sebagai icon mahasiswi muslim di Untar. Selain itu saya juga membantu mempromosikan Untar ke beberapa SMA di Jakarta, salah satunya SMA AL-Azhar Pusat. Alhamdulillah saat ini jumlah mahasiswa dan mahasiswi muslim di Untar mengalami peningkatan.
     Ada satu kejadian yang menarik bagi saya, saat itu saya dan beberapa teman kuliah sedang membuat penelitian untuk mengetahui kecemasan pada remaja putri yang telah melakukan hubungan seksual pranikah dengan beberapa laki-laki. Saat akan melakukan interview dengan subyek penelitian, salah satu subyek penelitian sempat keberatan untuk diwawancai oleh saya. Alasannya karena saya menggunakan jilbab, namun setelah ia bertemu dan berkenalan secara langsung dengan saya ia pun akhirnya mau diwawancai oleh saya dan memberikan informasi secara jujur.
     Banyak sekali manfaat yang saya rasakan setelah saya berjilbab, saya menjadi merasa lebih tenang dalam menjalani hidup karena saya telah menjalankan kewajiban saya sebagai muslimah. Jilbab juga menjaga saya untuk bertuturkata dan bersikap lebih baik. Kakak saya pernah berkata jika saya mengalami perubahan yang lebih positif setelah berjilbab. Jilbab juga membuat saya lebih dihargai oleh kaum adam, laki-laki seringkali mengucapkan salam dibanding menggoda saya jika saya lewat di depan mereka. Saya juga sering dipanggil dengan sebutan sholehah oleh office boy di kampus. Bagi saya, ucapan mereka adalah doa dan saya selalu mengamininya.
     Saya sangat percaya dan yakin jika kita menjalankan perintah Allah maka Allah akan memberikan kemudahan bagi kita. Saya pernah mendapat beasiswa selama satu semester pada saat saya kuliah s1, salah satu tulisan saya pernah dimuat di salah satu majalah psikologi dan beberapa cerpen saya terdapat di buku kumpulan cerpen Curhat Cinta Colongan dan Cinta Buta. Jilbab sama sekali tidak menghalangi saya untuk mencapai cita-cita saya sebagai psikolog. Saat ini saya telah menangani beberapa klien dan Alhamdulillah tidak ada satu pun dari mereka yang mempermasalahkan jilbab saya. Saya yakin dan optimis dengan kemampuan yang saya miliki dan sikap profesionalisme, saya akan dapat melakukan pekerjaan saya dengan baik tanpa harus melepas jilbab.
     Allah adalah segalanya bagi saya, dan dengan menjalankan segala perintahNya itu adalah bukti kecintaan saya padaNya. Saya yakin jika muslimah lain pun memiliki keinginan yang sama seperti saya untuk selalu mencintai dan dicintai Allah SWT, karena itu jangan pernah takut atau ragu untuk menjalankan perintah Allah karena Allah membuat aturan semata untuk kebaikan kita semua, salah satunya adalah berjilbab. Insha Allah dengan menjalankan perintah Allah maka Allah akan senantiasa memberikan rahmatNya dan mempermudah hidup kita. Mari berhijab.
 
Wassalammualaikum wr. wb
    




Jumat, 11 November 2011

Forgiveness

Guys… Jika kalian punya salah sama orang biasanya bagaimana cara kalian meminta maaf? Langsung minta maaf atau cari waktu yg tepat?

Entah kenapa, tapi berdasarkan pengalaman saya,laki2 cenderung 'telat' meminta maaf dan memilih waktu yg tepat untuk meminta maaf. Apa benar begitu? *maaf jika saya salah. Biasanya ada beberapa alasan jitu yg biasa digunakan orang-orang yang bersalah untuk tidak segera meminta maaf.. And sorry to say, menurut saya ini BASI :)


1.     “Biar orang itu reda dulu.. Baru deh minta maaf.”
Well,, mungkin alasan ini digunakan agar tidak menimbulkan pertengkaran yg berkelanjutan tapiii.. Yang perlu digarisbawahi adalah tipe orang itu beda-beda. Ada orang yang perlu waktu untuk menyelesaikan konflik dan ada yang ingin segera menyelesaikannya. Jika partner kalian adalah orang yang perlu waktu untuk menyelesaikan konflik ya boleh deh usaha untuk minta maafnya dipending dulu.. Tapi beda halnya dengan tipe orang yang ingin segera menyelesaikan konflik. Dia malah makin kesal kalau kalian gak langsung minta maaf..
Logikanya begini.. Ibarat jari kalian terluka masa iya gak langsung diobatin? Masa nunggu 3hari, 1minggu, atau 1 tahun baru diobatin? Sama halnya dengan menyakiti hati orang lain, jika kalian bersalah segeralah meminta maaf karena setidaknya maaf itu dapat sedikit mengobati lukanya. Kalaupun ia butuh waktu untuk memaafkan ya berikan ia waktu tapi setidaknya kalian telah meminta maaf.. Bukan malah sebaliknya..


2.     Minta maafnya nanti aja deh, takut...
Mmm.. Jika kalian tipe yg kedua, maka saya akan panggil kalian Anak Ayam! :D
Jika bersalah ya harus tanggungjawab.. BERANI mengakui kesalahan dan meminta maaf. Masalah dimaafin atau gak itu urusan nanti yang penting USAHA.
Lagipula kita akan terkesan egois jika kita telat meminta maaf. Kita yg bersalah, menyakiti hati orang dan membiarkan ia mengobatinya sendiri. Setelah orang itu udah "sembuh" kalian baru minta maaf. So, maafnya untuk apa?? Hanya untuk menebus rasa bersalah kalian aja?


Tapi balik lagi ya, gak semua orang BERANI untuk segera meminta maaf. Jadi bagi kita yang disakiti pun harus berlapang dada.. Memaafkan :) Kita gak akan pernah bisa kontrol orang untuk melakukan apa yg seharusnya dilakukan.. We can't, BUT REMEMBER! WE CAN CONTROL OUR SELF!

Kita bisa control emosi, hati dan pikiran kita. Kita juga bs kontrol diri kita untuk memaafkan, dan BELAJAR ikhlas. Bukan untuk apa2 tapi untuk diri kita sendiri :)
Kalaupun kita perlu waktu untuk memaafkan, ya gak apa-apa. Waktu memang terbukti paling ampuh untuk membantu proses healing kok. Biarkan saja natural... Jangan dipaksa.. Tapi hati dan pikiran diajak untuk terus berusaha memaafkan.


Gak usah mikir "kalo gue gampang maafin nanti dia keenakan" yaelah.. Ya klo udah maafin ya gak usah diumbar2 juga makanya.. Diem aje :D
Ya, pokoknya intinya adalah meminta maaf dan memaafkan adalah sama wajibnya, apalagi untuk umat muslim.


Coba deh kita niatkan untuk maafkan karena Allah.
Menurut saya, itu adalah cara yang paling bijak yang dapat kamu usahakan.
Agar apa? agar urusan kamu juga dilancarkan sama Allah :)




Forgive others their sins if we want Allah forgive our sins
-ISLAM-



Kamis, 10 November 2011

Sorry....


Don’t judge book by its cover.

Aku sering mendengar kalimat itu, mungkin juga dengan kamu.
Bosan? Tentu!
Toh nyatanya kalimat itu hanya sebuah kalimat yang seakan sering diucapkan namun tanpa makna.


Psikolog.
Apa yang kalian pikirkan saat pertama kali mendengar kata itu?
Atau menurut kalian, kira-kira psikolog itu orangnya seperti apa?


Ya, kebanyakan dari kalian akan menjawab “psikolog itu orangnya tenang, hidupnya bahagia tanpa masalah, bisa baca pikiran orang, bisa menyelesaikan masalah, dan gak pernah stress”
Benar begitu?  
Jika memang benar jawaban kalian begitu, berarti kalian memang harus baca tulisan ini.


Well, aku dan beberapa rekan sejawat sering kali tersenyum jika banyak orang yang mengganggap kami “sempurna”, seolah kami adalah dewa yang dapat menyelamatkan hidup kalian dari masalah dan kami dapat bahagia selalu dalam menjalani hidup. NO, it’s BIG NO!


PSYCHOLOGIST ISN’T ANGEL

 
Setahun lalu, aku menangani klien dengan kasus patah hati dan ada salah satu pernyataan klienku yang tak bisa aku lupakan hingga saat ini, ia pernah berkata “Mba, kok hidupnya bahagia terus? Pasti pacarnya sayang banget sama mba ya?”
Aku hanya tersenyum sambil bergumam dalam hati “Lo kaga tau ajeee hehe….”
Ya.. kembali ke kalimat awal. 


Don’t judge book by its cover! *NOTED!


FYI, aku sama seperti kamu. Pernah patah hati, sedih, marah, kecewa, benci, dan berbagai emosi lain yang dirasakan oleh umat manusia. Aku pun memiliki berbagai kisah sedih di masa lalu.


Salah satunya dengan dia.
Laki-laki yang sudah kukenal kurang lebih sejak 3 tahun lalu.
Hampir satu tahun sudah aku tak bertemu dengannya, bahkan berhubungan melalu telfon dan dunia maya saja tidak pernah.
Ya, sejak malam itu.
Malam terakhir aku bertemu dia dan menangis di mobilnya.


Hari ini aku bertemu dengannya.
Awalnya, aku menolak… bagiku sudah tutup buku.
Namun ternyata ia tidak patah semangat.
Ia datangi kosanku yang lama.
Mencari nomer ponselku kemana-mana.
Bahkan mba kosanku yang lama pun bosan karna terus diteror olehnya.
Hingga akhirnya pertemuan ini pun terjadi melalui proses negosiasi yang lama. Dan tentu saja dengan perjanjian, yaitu ini adalah pertemuan terakhir dan hanya berlangsung maksimal 1 jam.
DEAL

.
Kami bertemu di salah satu resto pizza favoritku.
Dia telah menungguku dan duduk dikursi itu.
Aku datangi mejanya tanpa berkata apa-apa.
Satu kata, gugup!


"Eh udah dateng.. duduk”
Aku duduk dan tersenyum pahit. Sejenak aku diam dan menarik napas. 
“Mau apa?” ucapku tanpa basa basi.
Dia diam.. tersenyum lalu berkata “maaf”.

Dia bercerita banyak hal namun hanya kata “maaf” yang nyangkut di telingaku.
Oh wait,ternyata  ada yang lebih penting.
Dia akan menikah bulan Januari dan memohon maaf atas segala yang pernah dia lakukan kepadaku… (dulu)


HAH?
Minta maaf?
Sejak setahun lalu baru minta maaf sekarang?  Batinku.


Berbagai pertanyaan berkecamuk dipikiranku, namun ku tahan! Self controlku memang cukup baik dalam hal ini. Syukurlah.


“Jadi  karna mau nikah, lo baru minta maaf sama gue?” jawabku datar.
“Ya bukan gitu, gue pasti minta maaf sama lo tapi gue rasa sekarang aja saat yang tepat”
“Kenapa? Lo takut karma?” akhirnya kalimat ini keluar juga dari bibirku.
Dia terdiam.
Kami diam lalu masing-masing sibuk memainkan makanannya.
Dia pun bercerita tentang apa yang terjadi padanya satu tahun silam dan lagi-lagi aku lebih banyak diam. 

Kalian mau tahu perasaanku?
Entah.. rasanya aku tak dapat merasakan apa-apa. Hanya ingin mmm…. segera pulang.


Tiba-tiba ponselku berbunyi.
“Gue udah dijemput” ucapku sambil bersiap untuk pergi.
“Ok.. makasih waktunya ya” jawabnya sambil mengulurkan tangannya kepadaku.
Aku tersenyum dan mengangguk sambil bersalaman.



“Sebenernya aku udah maafin kamu dari setahun lalu cuma rasanya hanya aku dan Tuhan aja yang perlu tahu. Bukan untuk apa-apa tapi aku hanya ingin kamu belajar untuk berani meminta maaf” batinku sambil melenggang pergi.




Forgive them even if they are not sorry
-Islamic Thinking-

Selasa, 08 November 2011

Cerita sebelum tidur


04 November 2011
pukul 08.00 WIB

“Happy bday Nicky… duhh kamu kok aku telfon gak diangkat2 sih? Aku jadi telat deh ngucapinnya!”
“Hey.. thanks, ga apa-apa kok yang penting doanya yaa! Btw jadi yang daritadi nelfon pake unknow number itu kamu toh? Aku masih tidur tadi hehehe”
“Unknow? Nomer aku gak kamu save?cckk…cck…”
“Aku save kok.. tapi emang gak muncul nomernya.. makanya aku gak tau tadi yang nelfon siapa”
“Oohh gitu… btw nick, Desember aku mau ke Miami! Doain juga ya”
“Oooh..”  dalem hati. 
Oh wait,,  HAH? APAAAH? MIAMI??? BOOKK!! M-I-A-M-I!!!!  
“Woow.. sounds great! Good luck “ jawabku sok cool.
“See u September 2012”



04 November 2011
Pukul 11.00 WIB

“Hi nick, gimana kabar tesis lu?”
“Ouy.. gue baru ambil feeback BAB 4 nih”
“Kok punya lu udah dikoreksi sih? Punya gue belum ada di loker”
“Wah gak tau deh… “
“Gue harus buru-buru ngerjain tesis nih.. gue mau balik lagi ke Palembang, mau Sea Games”
“Wah.. sibuk ya sekarang.. banyak job”
“Iya… lumayan lah gajinya… makanya nih gue mau buru-buru kelarin tesis gue trus gue mau cabut ke Hongkong”
“HAH? Hongkong? Serius??”
“Iya… gue serius..gue mau kerja sekalian nemuin doi disana”
“Lo kerja apa di Hongkong?”
“Gue mau diangkat jadi psikolog di tim renang sana”
“Wow… emang udah bilang sama pelatihnya?”
“Udah nick, kemarin kan email-emailan. Dia suruh gue kelarin tesis trus kerja disana”
“Gue ikut seneng ya…. Smoga sukses lu!’
“Iye.. lu juga ya..! Btw gimana nih yang kemaren ulang tahun diem-diem aja…”
“Hehe… biasa aja kok…”



04 November 2011
Pukul 14.00 WIB

“Heyyyy….. ya ampuuun.. apa kabar? Udah lama gak ketemu!”
“Eh nick, lagi ngapain disini?”
“Abis cari bu Wid, tapi gak ada di ruangannya, lo?”
“Gue abis ambil feedback nih”
“Gimana kabar tesis lo? Oia persiapan pernikahan lo gimana?”
“Ya gitu nick.. ribet! Pusing gue”
“Oh ya? Ribet kenapa?”
“Ya gitu.. terlalu banyak pressure dari luar, bener-bener gak sesuai mau gue”
“Ooo I see…  trus tesis gimana?”
“Ya gituu, ni paling revisi-revisi aja…. Eh nick, lo rencana abis lulus mau ngapain?”
“Gue? Ya kerja trus nikah paling”
“Kerja dimana?”
“Ya di mana aja, di biro, rumah sakit kek.. yang jelas bukan di perusahaan kali ya”
“Nah itu.. gue pusing lagi nih.. gue abis lulus mau ngapain ya?”
“Cari kerja?”
“Masalahnya ada yang mau nerima gue gak? Misal kita lulus Januari, nah Juli gue kawin..trus gue langsung diboyong ke Manado ikut laki gue, mana sekarang nih tiap minggu gue uga harus bolak balik manado. Gue mau cari rumah, beres-beresin rumah, pokonya ribet deh”
“Mmmm……… ”



04 November 2011
Pukul 18.30 WIB

Aku terdiam, pikiranku melayang kepada tiga peristiwa hari ini. Obrolan yang singkat dan sangat sederhana namun berarti untukku. Para sahabatku mulai membentuk masa depannya, mengarah kepada apa yang mereka inginkan. 
Aku?
Aku?
Aku?
Apa kabar?
Kemarin aku baru saja genap 24 tahun dan sekarang aku seperti bocah 5 tahun yang tidak tahu harus berbuat apa? Dan entah mau kemana?

Diam, seperti biasanya.
Diam adalah berpikirku. 
Bukan melamun, apalagi berpikir jorok.

“Enak ya jadi la ki-laki” tiba-tiba tercetus pikiran seperti itu.
Dua sahabat laki-laki ku dapat pergi kemana saja mereka mau, mencapai cita-cita mereka dan menjelajahi dunia tanpa sulit mendapatkan ijin dari orangtua, dan tanpa harus khawatir nanti akan bagaimana. Laki-laki juga tidak terbentur masalah usia, tidak ribet ditanya kapan menikah? 

Perempuan?
Satu hal yang menggambarkan perempuan adalah RIBET!
Ibarat sistem, maka urusan birokrasi perempuan itu sangat ribet, ngejelimet, dan entah kata apalagi yang harus aku tulis untuk menggmabarkan bagaimana ribetnya.

Perempuan.
Tentu untuk saat ini perempuan juga memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu dan mencapai cita-cita  mereka, tidak seperti jaman dulu yang semuanya serba dibatasi.
Tapi apakah kalian sadar jika seara tak langsung masih ada batasan-batasan antara pria dan wanita?
Ya.. contohnya begini.. jika pun aku memiliki kesempatan yang sama dengan kedua sahabatku untuk bekerja ke luar negri, aku yakin aku akan sulit (belum tentu gak boleh loh ya) mendapat ijin dari mamah. Alasannya simple saja.. karena aku seorang perempuan, (kecuali kalo aku sudah menikah).

Perempuan.
Dewasa.
Menikah.
Tiga kata itu mau tidak mau akan menjadi berhubungan, yah bagaimana tidak? Perempuan dewasa akan dituntut untuk menikah daripada untuk bekerja. Makanya banyak perempuan termasuk aku yang jenuh, muak, bosan, dan apalah itu namanya jika ditanya “kapan nikah?”


Rumah Tangga
Suami
Anak
Kesejahteraan keluarga
Perempuan adalah kunci dari keempat kata tersebut… jika perempuannya tidak becus maka hancurlah rumahtangga tersebut. Suami selingkuh, anak tumbuh dengan tidak sehat, rumah tangga berantakan, dan keluarga tidak sejahtera.


Jadi perempuan berat ya?
MEMANG. *aku tersenyum saat menulisnya*



KODRAT. Aku menyebutnya kodrat, ketentuan Tuhan yang tidak bisa kita ganggu gugat atau kita demo agar Tuhan mau melonggarkan sedikit peraturannya.
Perempuan memang boleh saja menuntut kesetaraan dengan pria dan menuntut hak yang sama, memiliki karir yang sama bahkan lebih tinggi dari laki-laki, dan sebagainya, namun yang perlu digarisbawahi adalah perempuan memiliki kodrat, anggaplah ini tugas istimewa dari Tuhan, yaitu untuk dijaga, dilindungi, disayang, dinikahi, melayani suami, hamil, melahirkan, memelihara keluarga, merawat dan membesarkan anak, mendidik anak, dan sebagainya.
Banyak ya?
Ya iyalah…

Pikiranku melompat pada percakapanku dengan salah seorang teman perempuan, sahabatku itu ingin bekerja namun apa daya ia harus mengikuti calon suaminya. Calon suaminya adalah seorang dokter yang sangat sibuk jadi ia pun harus mengalah dan meredam semangat kerjanya untuk sementara waktu dan mementingkan rencana pernikahannya. Ketika semuanya sudah stabil baru ia akan meniti karir (itu pun jika diijinkan oleh suaminya).
Well, tentu tidak ada yang salah dengan hal itu… itu hanya soal waktu (dan  kesepakatan antar pasangan). Menurutku, segala sesuatu yang kita inginkan dapat tercapai namun butuh fokus, usaha, kesabaran, doa (shalat sunnah+sedekah). Gak usah terlalu mikir caranya gimana, nanti gimana, kapan ya suksesnya? Sabarrrr.... Usaha aja dulu!
Kita tidak perlu terburu-buru, ikuti saja alurnya. Nikmati itu.. :)


Papah pernah bilang “Tidak perlu menjadi kijang jika ditengah-tengah perjalanan kamu akan berhenti karna kecapean, lebih baik jadi siput.. pelan namun kamu gak berhenti untuk tetap jalan


“Ya.. papah benar” batinku dalam hati. Aku pun mulai menyusun ulang rencana masa depanku.
SKALA PRIORITAS pun mendominasi. Hal-hal kecil yang dapat aku lakukan saat ini menjadi prioritas pertama, baru beranjak pada hal-hal yang lebih besar. Beberapa hal pun dibuat agar lebih fleksibel disesuaikan dengan kondisi masa depan yang tidak dapat diprediksi dan tentu saja semuanya terencana dan disesuaikan dengan kodratku sebagai perempuan. 


Lulus kuliah
Kerja as psychologist di biro atau rumah sakit
Menikah
Honeymoon
Honeymoon
Honeymoon
Umrah sama suami
Melayani suami
Menjadi teman diskusi suami
Menjadi makmun yang baik
Menjadi istri yang paling bahagia di dunia
Belajar masak :D
Hamil!!!!!
Melahirkan *Well,, ini amazing pasti!*
Mengurus anak-anak
Bermain sama anak-anak
Bermain sama anak-anak
Bermain sama anak-anak
Ngajarin anak nyanyi
Mendidik anak-anak
Buka praktek dekat rumah
Nganter anak sekolah
Nemenin buat PR
Ngajarin anak main basket
Nganter anak les musik
Membangun usaha keluarga
Ngitung-ngitung duit usaha :D
Membesarkan anak-anak
Gaul bareng anak-anak saat mereka remaja
Jadi teman curhat anak
Membuat buku
Kasih tips cinta untuk anak sendiri :D
Punya toko kue :D
Ngitung duit hasil usaha :))
Nyemir rambut suami :D
Leha-leha di rumah
Naek haji..
Berlibur ke Eropa..

Menjadi ibu yang paling bahagia di dunia..
Insha Allah


Bismillahirahmannirahim..