Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Minggu, 31 Juli 2011

Arti Hidup

Hidup adalah hadiah dari Tuhan yang tidak pernah kita minta


Jalani hidup dengan senyum dan semangat!

Sabtu, 30 Juli 2011

Kamar Hati

Mira.. demikian aku menyebutnya.
Sebuah boneka beruang besar berwarna putih tulang yang memakai pita pink.
Persis seperti sang empunya.
Genit.


Miraku peluk.
Hangat.
Namun pandanganku tak lepas pada lukisan itu
Lagi.. aku mengunyah kenangan.
Kenyang.


Mata ini sayup-sayup. Ia berbisik.. katanya lelah memompa air mata.
Kantung mata terlihat berat membawa beban kesedihan yang tak pernah sirna.
Tubuhku pun semakin tipis karna kenyang mengulang kenangan.
Sampah masa lalu.


Mira.. kupeluk lagi tubuhnya.
Aku cari kehangatan tubuhmu disana.
Lagi… aku mengunyah kenangan.


Kali ini pandanganku tertuju pada satu kertas putih.
Ku goreskan sisa-sisa cinta pada kertas ini..


Hati.
Satu tempat yang sudah lama tak ku tengok.
Aku coba melihatnya.
Ke dalam dan lebih dalam lagi.


Banyak ruang disana.
Masing-masing ruang memiliki satu penghuni.
Ada ibu.. ayah.. adik kecilku..
Ada sahabat-sahabat lama…
Ada pula… teman tapi mesra.. ahh sudahlah.. aku malu menyebutkannya..



Tapi… tunggu…
Ada satu ruangan yang paling besar dan berbeda dengan ruang yang lain..
Jantungku berdekup sangat kencang seperti alarm yang tak berhenti berdering
Makin lama makin kencang.
Darah mengalir deras ke seluruh tubuh seolah berlomba dengan keringat yang membasahi tubuh ini.
Panas.


Aku memasuki ruang itu perlahan.
Mengendap-endap seperti tikus yang hendak mencuri keju di siang hari.


Ruang itu terlihat berantakan.
Napasku sesak tak karuan seperti tertindih makhluk raksasa yang bernama gondoruwo.
Batinku meringis, tergerus luka dan cinta yang datang berbarengan
Diruang ini aku melihat kejadian demi kejadian


Ada aku dan kamu
Ada cinta dan benci
Ada pertengkaran dan airmata
Ada mira disana..  Kamu menitipkan mira untuk selalu aku jaga.



Butir-butir airmata pun menetas 
Seperti ribuan anak ayam yang berhamburan keluar dari peternakan
Tak terbendung
Mataku tertuju pada satu peristiwa
Pertemuan terakhir kita
Aku lihat tubuhmu kaku didalam peti itu..
Sepuluh tahun lalu..



Namun , bayanganmu masih disini..
Diruang ini dan tak kan terganti




Mamiii…. Kita jadi pergi ke taman safari kan? Mam.. mami kok sedih?” suara Mira memecah keheningan. Mira, anakku satu-satunya.
Aku tersenyum
Ku raih tangannya yang mungil
Lalu kami berjalan beriringan menemui papi nya yang telah menunggu di teras rumah.






Untukmu dan cinta pertama yang tak bisa bersatu.








Sahabat baru

Cantik.
Pintar.
Sempurna.




Tiga kata yang sering kali dilontarkan orang kepadaku.
Itu semua kata mereka. Bukan aku yang bicara.
Mereka bilang tiga kata itu yang menggambarkan aku sepenuhnya..



Inginku mengelak, namun mereka memaksa aku menelannya bulat-bulat.
Kalimat itu berbisik dan merangkak ke dalam lubang telinga hingga berteriak.. sampai telingaku pengang dan seolah tidak dapat mendengar kenyataan.
Bosan.



Hey.. kalian… ya.. maksudku kalian wahai pemuja gadis kecil berkulit hitam.
Lihatlah lebih dekat wajah ini..
Kesini.. ya kemarii..
Semakin dekat..



Dapatkan kalian lihat binar-binar kesedihan pada mata yang kalian bilang indah?
Dapatkah kalian lihat kantong mata yang penuh sesak berisi sisa kenangan yang terus menerus diulang?
Terus… lihatlah kebawah… lebih dekat lagi..
Dapatkah kalian lihat komedo bak bintang dilangit yang tersebar dihidungku?
Hmm… sepertinya kalian mulai bergumam…



Ya.. perhatikan lagi sekeliling nya…
Dapatkah kalian lihat bekas-bekas jerawat yang bersembunyi dibalik lapisan bedak pada wajah ini? Perhatikan rona hampa yang tersamarkan oleh keceriaan blush on merah muda..
Lalu lihatlah bibir tipis yang terkunci sejak beberapa tahun silam.
Tentu aku tidak bisu namun aku jarang bersua..
Bibir ini sesungguhnya tak sabar untuk memuntahkan segala sakit hati dan kegundahan akibat patah hati.



Coba katakan…  Masihkah kalian lihat kecantikan disana?




I tell you..
Aku tidak butuh kalian… sungguh!
Aku tidak butuh pujian.
Perlukah aku ulangi sekali lagi?
AKU TIDAK BUTUH PUJIAN.
Bukan,, bukan karna kalian telah mengetahui wajah asliku yang tertutup topeng Sridevi.
Namun bagiku, pujian itu seperti pisau tajam yang akan merobek bangkai hati yang telah membusuk.
Seriously..



Aku katakan pada kalian… Aku hanya BUTUH TEMAN..



Teman yang pintar menjaga rahasia…
Teman yang menghiburku ketika kenangan berlarian datang..
Teman yang merubah mata sendu menjadi tampak ceria
Teman yang menyamarkan hidungku memerah karna lelah sesegukan
Teman yang merubah pipi kelam ini menjadi cerah
Teman yang menggariskan gurat-gurat kebahagiaan pada bibir yang penuh dengan keluhan…



 
Dan aku hanya butuh dia..
Sekotak make up merah muda.



Minggu, 17 Juli 2011

Flash Fiction

Cover Cinta Buta



Dear all,

Ini adalah buku Cinta Buta yang berisi kumpulan cerita perndek yang tulis oleh saya dan teman-teman penulis yang lain.

Untuk melakukan pemesanan buku #CintaButa silahkan isi form dibawah ini dan kirim ke email admin@nulisbuku.com:
...
Nama penerima:

Alamat lengkap: ….

Nomor telepon: …

Judul buku: Cinta Buta

Harga buku : Rp 45.000,-

Jumlah halaman: 224 halaman

Jumlah buku: ….



Setelah itu, kami akan kirimkan rincian biaya (harga buku+ongkos kirim).


Pesan bukunya ya! :)

Jumat, 15 Juli 2011

Satu hari bersamaku..

Pacarku menyukai bunga matahari.. Aku ingin sekali mengirimkan bunga untuknya…  
Ahh.. hari ini pekerjaanku sungguh melelahkan… nanti sajalah saat ia ulang tahun.


Hari ini tepat satu bulan kami berpacaran… ingin rasanya aku memberikan ia kejutan.
Aduh… aku sibuk sekali.. nanti saat kami tepat satu tahun hubungan kami, aku pasti bisa memberikannya kejutan.


Aku ingin sekali mengatakan padanya jika aku sangat mencintainya..
Ahh… tanpa aku ucapkan kata-kata itu pun ia tahu jika aku mencintainya…


Dia sabar sekali.. sikapnya lembut dan sangat perhatian..
Aku selalu sibuk dengan duniaku… namun ia selalu ada untukku.





***************************************




Sayang.. bibirku terdiam namun bukan berarti aku tidak menunggu bunga matahari yang pernah kamu janjikan untukku.
Maaf sepertinya tidak akan ada perayaan satu tahun anniversary kita..
Jujur saja… hingga saat ini.. aku masih mempertanyakan akan ketulusan cintamu padaku…
Yaa.. kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu..


Sayang…
Maafkan… Hari ini aku harus pergi…
Ternyata, ada yang jauh lebih menyayangiku daripada kamu..
Ia ingin aku berada dipelukannya… ia merindukan kedatanganku..


Aku mohon jangan menangis..
Jangan menyesali kepergianku..
Dapat ku pastikan aku akan baik- baik saja..
Ikhlaskan aku..


Ragaku terbujur kaku di dalam bangkai mobil itu… 
Hari ini berbeda dengan hari-hari biasanya…
Kamu setia menemaniku disitu…
Memelukku erat untuk terakhir kalinya..
Mengecup keningku dengan derai airmata yang tak hentinya keluar dari matamu..
Mengucapkan kata-kata yang dulu aku rindukan..  “I love you..”


Batinku pun mengucapkan kalimat yang sama…
Dapatkah kau mendengarnya..?
Aku mencintaimu dengan segenap perasaanku..
Namun maafkan aku …
Kita memang harus berpisah…


Ya… Tuhan ingin aku bersama-Nya.





Cintailah pasanganmu setiap detik, menit, dan harinya.. atau kamu akan sangat menyesali ketika ia tidak ada disisimu lagi. Sekarang atau tidak sama sekali…

Lovely Nicii



      Music: Someone Like You by Bunga Citra Lestari
  
     Video : Irich Production by Irwan Perwira

Kamis, 14 Juli 2011

Sebuah Keputusan


Hujan gerimis…
Aku dapat mendengar suara keceriaan dari luar..
Ada makhluk berlendir yang menyambutnya dengan riang.. 
Kodok.


Disini..  sebuah ruangan berwarna ungu muda.
Secangkir teh melati dan sepotong brownies..
Ada aku dan sepi..

Menunggu… dan menunggu lagi…
Seperti kemarin.. dan beberapa bulan kebelakangan.. hanya itu yang dapat aku lakukan.
Butir-butir hujan menetas bersama kesedihan yang aku rasakan..
Pedih sayang…


jangan hubungi aku dulu.. aku sedang bersama dia.. tunggu aku saja.. aku pasti datang. Kangen” sepenggal pesan darimu..

Satu.. dua… hingga tiga jam kau tak kunjung datang…
Tanah yang basah mulai kering seperti airmata yang tak berbekas di pipiku lagi..
Pintu rumah yang sedari tadi terbuka pun telah tertutup.. terkunci.. gelap.
Seperti hatiku..


Dan untuk kamu… jangan pernah datang lagi…
Setia saja padanya… kekasihmu..



Jika hidup adalah seperti dongeng… maka dapat dipastikan jika tidak ada seorang pangeran yang memiliki dua permaisuri…