Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Minggu, 20 Maret 2011

Cintaku Gila

Hujan adalah butir-butir kerinduanku pada ayah, ibu, kakak, adik, ketiga anakku, dan
kepada kamu..

Hujan lagi..” ucap batinku. Aku berbaring sambil memandang ke arah jendela.
Tik… tikk tik.. bunyiii..ujann!hehehe…tikk tiik… asiik asiiik
Aku memandangi kawan-kawanku yang sedang bernyanyi sambil bermain hujan. Segerombol laki-laki dan perempuan yang saling berpegangan tangan. Mereka terlihat senang tanpa beban. Mereka menari-nari di tengah tanah lapang, mereka menggoyangkan pinggangnya ke kiri dan kanan seolah ada musik yang mengiringi mereka. Mereka sangat menikmati hujan.
Dasar gilaa…  ucapku sambil tersenyum miris. Aku pun membalikkan badan, melihat tembok yang kotor penuh coretan. Entahlah sampai berapa lama aku berada di sini.





Hari ini sama seperti kemarin, tidak ada yang berbeda.
Para petugas dan suster sudah mulai melaksanakan tugasnya masing-masing. Para warga binaan sosial pun telah bangun dan bersiap untuk sarapan pagi. Aku pun  terbangun, namun rasanya raga ini tidak ingin beranjak dari tempat tidur, Badanku lunglai.
Pak Wisnu….  Bangun yuk. Kita makan” ucap Somat sambil menggoyangkan badanku.
Gue kaga mau makan.. lo duluan aje” jawabku agak ketus.
Lalu Somat meninggalkanku dan bergegas ke ruang makan untuk mengambil jatah sarapan.
Somat, dia adalah sahabat saya disini. Usianya 27 tahun, berada jauh di bawah usia saya yang telah menginjak kepala lima.
Somat adalah laki-laki yang baik dan suka menolong saya di sini, namun ia agak kurang waras. Terkadang ia suka bicara sendiri bahkan terkadang ia suka mengamuk. Namun saya dapat memakluminya karena ibu Somat juga mengidap penyakit yang sama dengan dia. Ibunya tinggal di sini bersama kami.

Saya memandang keluar melalu kaca jendela… Oh ternyata hujan lagi. Hampir setiap hari hujan. Saya tidak heran karena di sini hujan sering kali datang, sehingga tidak heran jika kota ini dijuluki kota hujan.

Dingin sekali… dingin ini seolah masuk hingga ke tulang. Nyeri.
Badanku yang kurus meringkuk di atas kasur sambil menarik sehelai selimut tipis.

Aku kedinginan…. Sedingin jiwa ini. Hampa.

Ayah…. Ibu…
Aku rindu.. .. jenguklah aku di sini.
Ibu…. Berikanlah kehangatanmu padaku.
Bawalah anak-anakku kemari.. Aku rindu pada mereka. Biarkan mereka peluk tubuh ayahnya yang telah renta.
Ayah, Ibu… apakah kalian tidak rindu padaku?
Sungguh…  aku rindu pada kalian. Sederas air hujan yang jatuh menyirami bumi ini. Datanglah…. Dan bawalah aku pulang….


Perlahan aku buka mataku… Ada seseorang yang memanggilku. 
Pak Wisnu… ayo makan lalu minum obat ya!” ucap seorang laki-laki berseragam biru.
Iya, pak!” aku pun menuju ruang makan, mengambil jatah makan siangku. Rasanya aku tidak bernapsu untuk makan. Makanan di sini terasa hambar, tanpa rasa atau mungkin tanpa kamu. Sambil melamun, aku mencoba memasukkan makanan ini perlahan ke dalam mulutku.
Tak habis.. selalu begitu setiap hari.

Tubuhku menipis digerogoti kerinduan yang mendalam.

Entah berapa butir obat yang telah masuk ke dalam tubuh ini.. Ada yang berwarna putih, merah, kuning… Aku minum setiap hari hingga hari ini.

Kata dokter aku memang sakit..
Ia mengatakan jika aku skizoprenia.. entah penyakit apa itu? Aku tidak mengerti. Namun dokter menyebutku begitu. Apa jangan-jangan dokter membohongiku? Apakah skizoprenia adalah nama hewan purba? Ahhh…. Dokter sialan.

Sejujurnya, aku merasa baik-baik saja. Aku merasa badanku sehat walau terkadang aku merasa lemas.
Namun ada satu hal yang menggangguku selama ini.
Aku merasa ada orang jahat yang selalu membututiku.
Aku merasa ada suara yang berbisik jika ia akan membunuhku.
Terkadang aku mengamuk karena suara itu terus menggangguku. Aku takut jika aka nada orang yang benar-benar mau menyakitiku.



Namun mengapa kalian tidak mengerti, ayah? Ibu?
Aku ingin kalian disini.
Aku ingin kalian menjagaku, namun apa yang kalian lakukan?
Kalian malah memasukkan aku ke dalam tempat ini?
Tempat orang-orang tidak waras.
Tempat orang gila yang biasa aku lihat di jalanan.
Mengapa???

Tak pernah aku bayangkan jika masa tuaku ada di sini.
Sendiri. Tanpa ayah, ibu,anak-anak, dan tanpamu.
Semuanya menjadi aneh. Orang-orang menatapku dengan tatapan yang tidak wajar. Orang-orang takut kepadaku. Anak kecil tertawa saat melihatku. Entahlah. Peristiwa ini sering terjadi. Tidak hanya saat ini. Sudah beberapa tahun lamanya. Sejak dulu, lebih tepatnya sejak kamu meninggalkan aku dan berselingkuh dengan laki-laki lain…..

“Praaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang…… “ aku lepas kendali, aku membanting piring hingga jatuh ke lantai.
Beberapa petugas dan suster datang dan memegang tanganku.
Aku hilang kendali saat aku mengingatmu seperti air hujan yang jatuh sesuka hatinya ke muka bumi.


Hujan adalah rintihan kesedihan yang selama ini aku rasakan
Hujan adalah tangisan kepiluan batin ini
Hujan adalah tetesan airmata yang selama ini keluar dari mataku ini
Hujan..
Berikanlah kesejukkan dalam hatiku
Obatilah lukaku…
Bawalah segala sakit hatiku…
Sembuhkanlah jiwaku…
Hujan, kamu dapat berhenti kapan saja, namun mengapa tangisan kesedihan batin ini tidak pernah berhenti… Selamanya??
Cintaku gila….


Rabu, 16 Maret 2011

Dreamlist


Assalammualaikum teman, apa kabar?
     Tidak terasa kita sudah memasuki bulan Maret ya… Bagaimana kehidupan kalian menginjak bulan ketiga di tahun 2011 ini? Apakah ada kemajuan atau malah sebaliknya? Tadi malam salah satu sahabat saya bercerita jika ia sedang menekuni hobby barunya, yaitu membuat video. Dia menunjukkan pada saya dan menurut saya video tersebut cukup bagus bagi orang yang sedang belajar. Well, menurut saya itu satu kemajuan dalam hidupnya karena sebelumnya ia telah menekuni dunia fotografi dan sekarang ia menambahkan satu keahlian yang dimilikinya. Jika kalian memiliki hobby yang sama dengan sahabat saya itu dan ingin berkenalan silahkan add http://www.facebook.com/#!/profile.php?id=1086101450 (Buat cewek-cewek: kebetulan dia sedang cari pacar juga tuh! Hehehehe).
    Saya sendiri merasakan sudah ada kemajuan dalam hidup saya, saat ini saya telah mendapat ijin untuk mencari subyek penelitian untuk tesis saya di salah satu rumah sakit. Mengapa itu menjadi suatu kemajuan? Terlihat simpel yaa.. tapi buat info aja nih, kalau saya telah mengunjungi berbagai rumah sakit di Jakarta namun hasilnya NIHIL. Surat ijin dan proposal tesis yang telah saya berikan seringkali ditolak atau hilang tanpa kabar. Kalau pun ada rumah sakit yang bersedia untuk membantu biasanya prosedudernya ribet dan memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Makanya saya sangat berysukur ada satu rumah sakit yang memberikan ijinnya kepada saya untuk mencari subyek penelitian tesis saya. Ini semua berkat kebaikan Allah dan juga doa orangtua saya.
Oia… lalu bagaimana dengan kalian? Coba ingat-ingat  apa saya yang telah kalian dapatkan?
     Jika kita mundur ke beberapa bulan yang lalu, yaitu tepatnya pada tahun baru. Tidak sedikit dari kita yang berharap jika tahun 2011 akan menjadi tahun yang lebih baik dari sebelumnya. Saya yakin kalian yang membaca blog ini juga berharap demikin. Setiap orang pasti punya keinginan dan juga harapan di tahun baru atau yang biasanya disebut dengan resolusi 2011. Saya pun demikian, banyak sekali keinginan yang saya tulis pada daftar resolusi 2011. Saya memang memiliki rutinitas untuk menuliskan resolusi saya setiap tahunnya, ini biasa saya sebut dengan dreamlist.
     Kenapa harus ditulis? Pertama, manusia itu makhluk visual, jadi kita akan lebih ingat dan resapi pada sesuatu yang kita lihat seperti tulisan dan gambar. Kedua, supaya tidak lupa. Kegiatan kita yang padat seringkali membuat kita lupa akan tujuan atau pun impian kita. Lagipula satu tahun merupakan waktu yang tidak singkat, saya tidak menjamin jika saya sendiri dan juga kalian akan ingat semua harapan untuk satu tahun ini mengingat banyaknya harapan yang diinginkan. Ketiga, supaya dapat dievaluasi setiap tahunnya.  Jadi kita dapat melihat apa saja yang telah tercapai di tahun ini lalu apa saja yang belum tercapai.
     Jika kalian telah menulis resolusi nya coba sekarang kalian cek kembali daftar harapan atau impian kalian dan coba perhatikan apakah sudah ada beberapa dari harapan kalian yang telah terwujud atau sedang menuju ke arah pencapaiannya?
     Jika belum ada satupun impian yang kalian capai, coba kalian baca kembali apakah kalian sudah benar dalam menulis dreamlist kalian? Apakah kalian menuliskannya dengan detail? Dan apakah kalian menuliskan tanggal atau bulan untuk mendapatkan impian tersebut?

Tuliskan keinginan secara detail dan mintalah pada Tuhan
     Satu hari sebelum pergantian tahun, saya bertemu dengan dua sahabat saya, kami menamakan diri kami geng rumpii.. Jangan salah ya walaupun nama kami geng rumpi tapi obrolan kami bukanlah menceritakan kejelekan orang ataupun menggosipkan sesuatu yang belum tentu kebenarannya namun kami sering membahas mengenai kehidupan dan juga fenomena yang terjadi di masyarakat dan lain sebagainya. Kami menamakan geng rumpi karena kami seringkali lupa waktu jika bertemu, kami membahas banyak hal baik mengenai masalah pribadi, pekerjaan, dan lain sebagainya. Dan saya seringkali mendapat inspirasi dari kedua teman saya tersebut. Saya sangat sangat beruntung dan bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka, jika boleh saya menyebut namanya, mereka adalah Karina Tiara dan suryo Widyanto.
     Ada hal yang menarik dari pembicaraan kami sore itu, kami membahas mengenai resolusi. Kami saling mengatakan keinginan kami di tahun 2011.  Saya mengatakan jika saya memiliki banyak sekali keinginan lalu salah satu teman mengingatkan untuk menuliskan segala sesuatu yang menjadi harapan kita, semakin banyak yang ditulis maka secara tidak disadari nanti akan semakin banyak yang terwujud. Yah.. apapun yang kita inginkan memang bisa tercapai asalkan kita percaya dan fokus terhadap keinginan tersebut.  Lalu teman yang lain menambahkan jika kita menginginkan sesuatu selian kita harus fokus, kita juga harus terus berdoa. Yah.. memintalah kepada Tuhan.  Tapi… jika kita berdoa, kita harus yakin dan tidak boleh ragu.. dan berdoalah secara terus menerus dan harus jelas.  Yah jadi menurut salah satu teman saya jika kita berdoa haruslah jelas apa yang kita inginkan sebagai contoh.. jika kita ingin menikah hendaknya kita request kepada Tuhan jodoh seperti apa yang kita inginkan misalnya haruslah yang seagama, yang baik budinya, yang penyayang, sabar dan lain sebagainya.
     Mengapa harus demikian? Tentu harus demikian karena Tuhan akan mengabulkan apa yang menjadi doa kita. Nanti Tuhan akan memberikan kita jodoh tapi belum tentu yang sesuai dengan keinginan kita. Sebagai contoh, jika kita meminta dibelikan ice cream kepada ibu, namun kita tidak menyebutkan mereknya ataupun rasanya. Maka ibu akan membelikan ice cream namun belum tentu yang sesuai dengan keinginan kita.. Kita menginginkan rasa cokelat tapi ibu membelikan rasa vanila, walaupun sama-sama ice cream namun berbeda bukan?
    Selain itu, baik pada saat menuliskan dreamlist ataupun saat berdoa, kita juga perlu menuliskan tanggal atau pun bulan saat kita ingin mendapatkan impian tersebut. Misalnya, kamu ingin memiliki motor. Tuliskan merk motor yang kamu inginkan, warnanya, kecepatan motornya, lalu tulis juga kapan kamu ingin mendapatkan motor tersebut. Jika kamu ingin memiliki motor tersebut pada saat ulangtahun kamu, silahkan kamu tulis. Jangan malu-malu, mintalah pada Tuhan.   
     Tanpa disadari mungkin kalian pernah menggunakan metode ini, sama seperti saya. Sekitar tiga tahun yang lalu. Saat itu ipk saya turun, kalau tidak salah ipk saya saat itu 3,3. Lalu saya sangat berharap jika ip saya nanti akan mendapat 3,8. Mustahil? Ya keliatannya sih gitu yaa… Saya sendiri sempat tidak percaya diri akan mendapatkan ip yang lebih tinggi karena mata kuliah yang akan saya ambil di semester depan adalah mata kuliah yang tergolong sulit dengan bobot 3 sks dan juga proposal skripsi. Namun saya yakin jika tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Saya pun mulai memperbaiki cara belajar saya dengan cara lebih mendengarkan penjelasan yang disampaikan dosen di kelas, lalu mengulangnya di kos. Selain itu, saya juga berusaha untuk membuat proposal tesis dengan baik. Alhamdulillah pada pembagian KHS (Kartu Hasil Studi) saya mendapatkan ip 3. 83. Walaupun proposal skripsi saya mendapat nilai B gendut
(saya lupa nilainya berapa hehe) yang jelas saat itu saya senang luar biasa… lalu saya pun mulai meninggikan harapan saya. Saya berharap jika pada semester depan saya akan memiliki ip 4. At least, saya harus mendapat nilai A untuk skripsi saya karena tidak ada beban mata kuliah lagi yang harus saya ambil.
     Mungkin kelihatannya sombong yaa? Namun pada saat itu yang ada dipikiran saya, saya ingin merasakan mendapat ip 4 (selama kuliah saya belum pernah merasakannya, sumpehhhh!). Dengan modal kepercayaan diri + nekat, saya pun menuliskan keinginan saya tersebut di dreamlist saya (saaat itu saya deg-degan sekali saat menuliskannya). Tak lupa saya juga menuliskan bulan Juni sebagai bulan kelulusan saya. Jangan kalian mengira jika skripsi saya ini berjalan mulus yaa… Saya pun banyak mendapat cobaan saat skripsi. Namun saya tetap bersabar dan bekerja keras walaupun sambil nangis (ini serius loooh!). Pada akhirnya, Alhamdulillah, lagi-lagi berkat pertolongan Allah dan doa orangtua saya, saya dapat mengikuti sidang pada bulan Juni dan lulus dengan mendapat nilai A. Yeayy… Finally, saya pun mendapat ip 4. Sejak saat itu, saya pun mulai menuliskan harapan dan impian saya dengan detail dan tak lupa menuliskan tanggal atau pun bulan pencapaiannya (bukan cuma ditulis ya tapi dipanjatkan juga dalam bentuk doa). Awalnya saya pikir itu hanya sebagai motivasi saya agar saya dapat bekerja keras dan fokus pada impian saya tersebut.
     Namun ternyata bukan hanya saya yang menyadari bahwa berdoa itu harus dipanjatkan secara jelas. Jadi, sekitar dua tahun lalu, saya pernah mendengar ceramah dari salah satu ustad favorit saya. Ustad itu pernah bercerita jika ada seorang istri yang ingin memiliki anak. Wanita tersebut pergi untuk menunaikan ibadah haji dengan suaminya. Si istri berdoa di depan Ka’bah agar Allah segera memberikannya seorang anak. Setelah pulang haji, suaminya menikah lagi dengan sahabat si istri yang saat itu sama-sama menunaikan haji dengan mereka. Sang istri kaget dan sedih. Ia marah kepada Allah karena ia meminta anak namun Allah malah memberikan ia cobaan yang luar biasa berat. Lalu tak lama kemudian, istri kedua tersebut hamil dan akhirnya mereka memiliki anak. Istri pertama baru menyadari bahwa Allah telah mengabulkan doanya. Ia mendapat seorang anak walaupun anak tersebut bukan berasal dari rahimnya. Dari cerita tersebut kita bisa memetik pelajaran jika kita menginginkan sesuatu kita harus fokus, berusaha mengarah kepada tujuan kita dan berdoalah secara jelas dan sungguh-sungguh. Insya Allah dreams will come true.. :)

“Berdo’alah kepadaKu, niscaya aka aku kabulkan bagimu” (Q.S Ghafir : 60)

Minggu, 06 Maret 2011

Surat Untuk Jodohku

Kepada: Jodohku di Masa Depan
    
     Rancangan baju pengantin telah dipersiapkan, aku memilih kebaya berwarna putih dan silver untuk akad nikah kita. Aku pun memakai kerudung putih dengan hiasan permata dan bunga melati sebagai tanda kesucian dan kesakralan pernikahan. Dapatkah kamu membayangkan aku?
Dapatkah kamu membayangkan tatapan mata kesungguhan dengan hiasan mata menawan dimataku?
Dapatkah kamu membayangkan pipi merah merona ini?
Dapatkah kamu bayangkan senyum manis dibibir tipisku yang dipulas lipstik berwarna merah?
Ya.. pasti kamu bisa membayangkan aku bahkan aku pun dapat mendengar suara hatimu yang berkata “Cantiknya..istriku!” ahh.. sudahlah aku malu.
   
      Dear jodohku, kamu nampak gagah sekali dengan baju pengantin dan peci putih itu. Hatiku berdebar sangat kencang saat melihatmu, tangan ini gemetar hingga kaki pun berat untuk melangkah ke kursi akad nikah kita. Ribuan pasang mata melihat ke arahku. Puluhan lensa kamera mengarah ke diriku yang tampak tersipu malu. Oh Tuhan.. ini kah yang namanya pernikahan? Sungguh sangat menegangkan bahkan lebih menegangkan daripada sidang thesis yang akan kulalui.

     Dear jodohku, jangan menunduk. Aku tidak dapat melihat wajah tampanmu. Oh sayang.. aku tahu kamu pasti tak kalah gugup denganku. Aku dapat lihat keringat yang membanjiri dahimu, kedua alis yang berkerut, dan bibirmu yang bergetar. Aku dapat memahami ekspresi wajah itu. Ekspresi wajah yang persis sama saat kamu menyatakan cinta padaku satu tahun yang lalu. Bahkan aku pun dapat mendengar suara detak jantungmu yang seirama dengan detak jantungku. Cepat. Sangat cepat. Tenanglah sayang… ada aku disini. Coba angkat dagumu ke atas, perlahan dan ya..ya.. seperti itu. Tataplah mata ayahku, tarik napas dalam-dalam lalu ucapkan ijab qabul dengan lantang. 

     Alhamdulillah…. Sah… ucap orang-orang di sana yang menjadi saksi cinta kita. Yeay…. Aku telah menjadi milikmu sayang. Istimu. Seseorang yang telah kamu nanti sejak dulu. Seseorang yang akan menemanimu setiap waktu. Seseorang yang akan kamu lihat pertama kali saat kamu membuka mata di pagi hari dan orang terakhir yang kamu lihat sebelum kamu tertidur (aku harap kamu tidak akan pernah bosan denganku).   

     Aku. Seseorang yang akan selalu ada di saat kamu membutuhkan sentuhan dan kehangatan dari seorang wanita. Seseorang yang akan memberikanmu kelembutan dan perhatian. Seseorang yang dapat dijadikan teman untuk berbagi suka dan duka. Seseorang yang akan mendukungmu di saat kamu terjatuh. Seseorang yang dapat dijadikan teman untuk berdiskusi dan mengambil keputusan. Seseorang yang akan memberikanmu sepasang anak laki-laki dan perempuan. Seseorang yang terakhir dan satu-satunya permpuan yang kamu cintai selama hidupmu. Insha Allah. 

     Dear jodohku, jagalah aku. Cintai aku sebagaimana rasa cintaku yang begitu besar untukmu. Tetaplah berada di sampingku saat aku membutuhkanmu. Rawatlah diriku dengan kasih sayang agar cahaya kecantikan tetap bersinar dari hatiku. Dengarlah setiap perkataanku di saat aku mengutarakan perasaanku. Peluklah aku di saat aku marah padamu. Sabarkanlah hatimu jika bibirku tidak berhenti bicara saat kamu menyinggung perasaanku. Tolong hapus airmata yang keluar dari mata indah ini. Tolong redakan amarah dan tangisanku saat aku merasa kecewa. Tolong kuatkan saat aku merasa lelah menjaga anak-anak kita.

     Dear jodohku, pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah namun bukan juga sesuatu yang tidak dapat dikendalikan. Aku yakin, denganmu.. kita dapat melewati kerikil kecil bahkan badai besar yang mungkin nanti akan menghantam rumah tangga kita. Aku yakin, kamu adalah sumber kekuatanku. Begitu juga dengan aku yang akan menjadi sumber kekuatanmu.

      Dear jodohku, banyak orang berkata jika pernikahan tidak seindah saat masa pacaran. Namun aku yakin, kamu akan membuat hidupku jauh lebih baik. Aku yakin kamu akan membiarkan keceriaan ini selalu ada di wajahku. Aku yakin kamu akan membuat senyum di bibirku akan selalu ada. Aku yakin kamu tidak akan membiarkan airmata ini jatuh. Aku yakin kamu akan mencurahkan kasih sayangmu kepadaku dan anak-anak kita walaupun kesibukan akan menyita waktumu. Aku yakin hasratmu padaku tidak berkurang walau kecantikanku akan dimakan waktu. Aku yakin kamu akan menjaga kesetiaan cinta kita selamanya walau kesuksesan ada di genggamanmu. Aku yakin kamu akan selalu berada di sisiku. Tanpa keraguan. 

     Dear jodohku, ingatlah tanggungjawabmu kepada orangtuaku untuk selalu menjagaku. Ingatlah janji pernikahan yang kamu ucapkan saat pernikahan kita nanti. Ingatlah selalu masa-masa indah saat kamu mulai mendekatiku. Ingatlah saat suka dan duka yang telah kita lewati. Ingatlah selalu aku, di hatimu.

     Dear jodohku, percayalah jika hanya engkau pria terakhir yang aku cintai. Aku serahkan semuanya untuk berbakti kepadamu. Maka, jadilah laki-laki terbaik di dalam hidupku. Jadilah suami yang baik bagiku. Jadilah ayah yang bijaksana bagi anak-anak kita nanti. Jadilah suami teladan bagi suami-suami yang lain. Jadilah dirimu sendiri, sayang. Aku mohon jangan pernah berubah. Selamanya.


Cepatlah datang...
Aku tidak sabar menggunggumu...menjemputku.
    



With love,



Nicky Maulani


Jumat, 04 Maret 2011

Bercinta dengan Logika

     Apa kabar teman? Smoga kalian selalu dalam keadaan yang baik dan sehat ya..agar dapat merangkak ke depan dan memetik satu per satu impian. Berbicara mengenai impian tentu semua orang memiliki impian, apa impian kalian? Nah.. silahkan jawab dalam hati masing-masing ya (karena saya tidak bisa mendengar jawaban kalian hehe…). Saya sendiri adalah seseorang yang memiliki banyak sekali impian, sedari kecil saya suka mengkhayal banyak hal sehingga tak diragukan lagi jika saat ini saya memiliki kemampuan imaginatif yang baik. dan salah satu impian saya adalah menjadi seorang psikolog.

     Menggapai impian tentu tidak mudah namun bukan berarti tidak dapat dicapai. Semakin tinggi impian yang kita akan capai maka akan memerlukan usaha yang lebih besar karena akan banyak rintanagn dan halangan yang harus dilalui. Bambang Pamukas, salah satu pemain sepakbola terbaik di Indonesia mengatakan Tidak pernah ada jalan pintas untuk mencapai sebuah kesuksesan. Bahkan untuk mimpi menjadi sukses pun kita harus tidur dahulu. Kata-kata itu yang menyemangati saya agar tetap berusaha menghadapi tantangan dalam mencapai impian.

     Seperti saat ini, saya sedang berusaha keras untuk mencapai impian saya menjadi seorang psikolog. Tentu saja hal ini tidak mudah, bayangkan saja (bukan bayangin saya ya hehehe) saya harus mengenyam pendidikan selama ± 6 tahun untuk mendapat gelar M.Psi. Banyak hal yang telah saya lalui (pahit dan manisnya), tak jarang saya pun mengeluh dan meneteskan air mata selama menjalani pendidikan S1 dan S2 (curcol dikit yaa… :D ). Saat ini, tinggal selangkah lagi yang harus saya lalui, ya.. saat ini saya sedang giat (mm… agak malas juga sih) mengerjakan thesis saya. FYI, saat ini saya sedang mencari klien diabetes untuk menjadi subyek penelitian saya. Jika kalian memiliki orangtua, teman, kerabat, saudara yang menderita diabetes tipe 2, berjenis kelamin perempuan, dan berusia 40-60 tahun, serta berdomisili di Jakarta diutamakan di Jakarta Barat bisa menghubungi saya via facebook nicky maulani, atau twitter @nonanicii(eh yang ini saya serius ya..). Bagi yang berminat dan sesuai dengan kriteria diatas maka bisa di terapi GRATIS oleh saya. Namun perlu digarisbawahi di sini, jika saya tidak memberikan terapi mengenai penyakit diabetesnya karena itu merupakan wilayah kerja dokter, namun saya akan memberikan terapi psikologis kepada mereka .

      Bicara mengenai tesis, sebelumnya saya dan juga teman-teman saya di Magister harus mengikuti praktikum selama satu semester. Jadi, kami praktek sebagai psikolog di panti-panti sosial yang telah ditentukan, ya semacam koas bagi mahasiswa kedokteran. Kami diharuskan mengambil 7 kasus dan melewati 3 kali sidang. Bayangkan 3 kali sidang!! Serem yaa? Memang! Sidang skripsi S1 saja rasanya sudah membuat kita mabok apalagi harus sidang praktikum 3 kali ya? Hehehe… Namun Alhamdulillah dengan kerja keras (bangettt...) dan doa, maka saya dan teman-teman berhasil lulus praktikum dengan cukup baik.

     Banyak sekali suka duka yang saya dan teman-teman saya lalui pada masa pratikum ini. Jika ada istilah Masa SMA adalah masa yang paling indah, maka bisa dibilang jika Masa Praktikum adalah masa yang paling berat bagi saya dan teman-teman saya. Saya mendapat banyak pengalaman dan juga pelajaran yang mungkin tidak dapat saya dapatkan di tempat lain. Pada tulisan saya kali ini, saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya di salah satu panti tempat saya praktek kerja... Panti ini merupakan panti perlindungan khususnya bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan rumah tangga. Di panti ini saya melihat berbagai fenomena yang sebelumnya mungkin hanya dapat saya dengar dan lihat beritanya di televisi atau media cetak. Saat pertama kali saya datang, saya memperhatikan para warga binaan sosial (wbs) disana sambil mencoba memahami mereka.

    Hari demi hari saya lalui di panti ini, saya pun sedikit demi sedikit mulai mengetahui permasalahan beberapa wbs disana. Kasus mereka beragam, ada yang menjadi korban kekerasan rumah tangga, korban ingkar janji (hamil diluar nikah), dan lain-lain. Tentu hal ini membuat miris hati siapa saja yang melihatnya. Sebagai perempuan saya tentu dapat memahami perasaan mereka. Namun disisi lain saya menjadi sedikit takut akan kehidupan pernikahan apalagi saya belum menikah. Lalu timbul pertanyaan dalam otak saya.. apakah salah jika mereka mencintai pasangan mereka? dan hati saya pun menjawab "Tidak"  lalu mulai timbul percakapan antara hati dan otak saya.

     Hati saya meyakinkan jika seorang perempuan mencintai pasangannnya baik suami atau pacar tentu bukan suatu kesalahan karena manusia diciptakan untuk saling mencintai..

     Otak saya mungkin dapat menerima alasan tersebut namun ternyata ia tidak berhenti bertanya.. "jika mereka tidak salah untuk mencintai pasangannya, lalu apa kesalahan mereka?"


Hati pun terdiam..
Ternyata otak dan hati ku saling berkompromi..
yah.. aku tahu jawabannya sekarang..



"Kesalahan mereka adalah mencintai laki-laki yang salah"


     Teman, tidak ada satupun yang tahu siapa jodoh kita nanti namun kita masih memiliki waktu untuk memilih yang terbaik. Cintai diri kalian dan berikanlah cinta kalian pada seseorang yang pantas menerimanya... dan Pasrahkanlah urusan jodoh ini kepada Tuhan karena hanya Tuhan yang tahu yang berbaik bagi kita semua.. :)


Mencintai adalah ketika kamu menerima kelebihan dan kekurangan pasangan namun jika kamu merasa terlalu sering sakit hati oleh sikapnya, mmm.. KEMUNGKINAN BESAR kamu mencintai orang yg salah. MOVE ON!

 
With love,

Nicky Maulani



Kamis, 03 Maret 2011

Satu Cinta Sepasang Malaikat

03 November 1987

     Perlahan aku membuka mata. Mmmm… terasa berat dan perih mata ini. Hey..Hey.. mengapa semuanya nampak gelap? Aku tidak dapat melihat! Apakah aku buta? Aku pun mencoba memejamkan mataku beberapa saat. Lalu aku coba membukanya kembali. Gelap.
    Hey.. dimanakah aku sekarang?  Aaah…oouch… mengapa aku tidak dapat bergerak dengan bebas seperti dulu? Aku coba menendang dengan kedua kaki mungilku namun aku tak bisa. Oh tidak.. kedua tanganku pun tidak dapat aku gerakkan. Ada sesuatu yang membungkus tubuh ini.... Aku tak berdaya.  
     Hey…Hey… tunggu sebentar!! Sepertinya aku dapat melihat sesuatu, tersamar. Seperti bayangan. Aku menutup mataku kembali, lalu aku membukanya. Nampak samar. Aku coba menutup mata kembali, lebih lama. Lalu aku mulai membuka mataku dengan perlahan dan hati-hati.
     Aku mulai sedikit melihat dengan lebih jelas, ternyata aku tidak buta. Aku pun melihat sesosok.... ohh.. tidak… hey… apakah aku disurga? Aku melihat sesosok malaikat yang berwajah cantik, berhidung mancung dan berbibir tipis. Seluruh tubuhnya dibungkus dengan kain putih yang aku tidak mengerti. Aku tidak mengenalnya. Mataku tersayup sambil memandang sosok yang ku lihat disudut ruangan ini. Sosok itu sedang duduk di bawah beralas kain sambil menadahkan tangannya ke atas. Malaikat itu terlihat meneteskan airmatanya. Entahlah apa yang ia lakukan.. aku tidak mengerti.
     Oh… ohh… tidak… ternyata ia tidak sendiri. Ada sesosok malaikat lain disampingku. Namun sosoknya agak berbeda, ia bertubuh tegap dan tangannya besar. Wajahnya tidak cantik, mm.. mungkin tampan adalah kata yang tepat untuk menggambarkan wajahnya. Ia sedang membaca sebuah buku besar dengan nada yang ohh… sangat menenangkan hatiku. Aku hanyut dalam lantunan nada-nada itu.. dan mataku pun terpejam.

 
                                                              
     ------------------------********------------------------


     Tuhan, ada apa ini???? Mengapa sekarang semuanya sangat berbeda?? Mengapa dua sosok yang aku sebut malaikat ini sangat menggangguku? Mengapa ia selalu mengawasi gerak gerikku? Mengapa mereka sungguh terlalu perduli dengan kehidupanku?
Mengapa mereka memberikan aku berbagai batasan dan larangan yang arrrgggh… sungguh menyiksaku!
Oooh Tuhan, sungguh aku terganggu dengan sikap mereka yang tidak dapat mengerti aku?
     Aku ingin bebas… aku ingin menentukan langkahku sendiri. Aku ingin mencoba banyak hal, seperti teman-temanku yang dapat bebas pergi kemana saja tanpa ada batasan waktu dan aturan.
 Aku ingin pergi saja dari mereka…


                              -------------------------------------------------------


     Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an itu masih terdengar di telingaku, walau aku tahu tidak semerdu saat pertama kali aku dengar dulu. Terselip suara batuk disana. Wajahnya pun tidak setampan dulu, kulit wajahnya nampak kendur dan mulai berkeriput. Tubuh yang tegap itu pun mulai terlihat loyo dan rambutnya memutih.
     Pandanganku beralih pada sosok lain disana. Aku menatap mata itu.. ya.. mata yang kerap kali meneteskan airmata karena kelakuan dan ucapanku yang menyinggung perasaannya. Mata yang telah menjatuhkan berjuta-juta air mata saat ia berdoa untuk keselamatanku. Ya.. mata itu. Mata yang aku lihat dua puluh tahun yang lalu.
     Beruntungnya aku, saat ini aku masih dapat melihatnya. Wajahnya memang tidak secantik dulu, terdapat beberapa kerutan di wajahnya. Perlahan usia memakan kecantikannya, namun pancaran sinar keindahan dalam dirinya tetap sama.
     Tubuhnya yang mulai ringkih masih tetap setia bersujud padaMu. Ia pun tak lelah mengadahkan kedua tangannya dan bibirnya tak pernah lelah mengucapkan doa. Bahkan, tanpa mendengar ucapannya, aku tahu jika ia berdoa untukku. Ya.. doa itu yang menjagaku dari mara bahaya dan doa itu pula yang mengantarkan kesuksesanku hingga saat ini.    
     Tuhan, terima kasih karena Engkau telah mengirimkan dua malaikat ini untukku. Sekarang aku menyadari jika semua yang mereka lakukan hanya untuk kebaikanku. Mereka sangat mengenalku bahkan sebelum aku lahir ke bumi. Mereka menjagaku sejak aku berbentuk segumpal daging hingga aku tumbuh besar. Mereka memberiku berbagai larangan agar aku terlindung dari kejahatan.

     Ohh Tuhan…… ternyata selama ini aku keliru.
     Mereka bukanlah malaikat!!!!!

     Mereka hanyalah manusia, sama sepertiku. Namun mengapa mereka berbeda dengan manusia lain? Manusia memiliki kesabaran yang terbatas namun mereka berusaha sabar untuk menghadapiku. Manusia merasakan letih namun mereka tidak berhenti mencari uang untuk memenuhi kebutuhanku. Manusia memiliki amarah namun mereka tidak pernah membenciku.
     Tuhan, aku tahu mereka tidak pernah menghitung segala pengorbanannya untukku. Mereka pun tidak mengharapkan balasan apapun dariku. Namun, aku tahu mereka tidak dapat selamanya menjagaku. Manusia memiliki usia yang terbatas, begitu juga denganku. Tuhan, aku mohon padaMu. Berikan kesempatan agar aku dapat membahagiakan mereka sebelum terlambat.

I love you, mah.. pah..

Sepasang malaikat untukku

Rabu, 02 Maret 2011

Aku.Cinta.Indah

     Oktober tahun lalu, menjadi moment yang paling dramatis dalam hidup kami. Satu kejadian yang memilukan bagi dua perempuan. Ya, tentu saja untukmu dan juga untukku. Satu kejadian yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya akan berakhir seperti ini.
     Suaramu terdengar cukup tegar, walaupun sekilas terdengar suara gemetar dari bibirmu. Aku tahu kamu bersikap tegar didepanku, seolah kejadian ini tidak dapat menggoyahkan keteguhan hatimu. Kamu berbicara dengan nada lembut kepadaku, seperti kakak yang sedang berbicara pada adiknya. Kamu  menjelaskan segala duduk perkara dengan sikap bijaksana.  Entah bagaimana kamu dapat bersikap seperti itu….. kepadaku.
     Aku tahu hatimu pilu, beban ini sangat berat untukmu. Menangislah sayang, dan begitu juga denganku. Airmataku seolah tak habis menangisi kejadian ini. Sungguh, aku pun sedih dan menyesali kejadian ini. Aku dapat membayangkan dirimu diselimuti kesedihan yang mendalam. Aku tahu kamu terluka, dan begitu juga denganku.
     Tidak, jangan kamu pikir jika aku tidak terluka. Hatiku pun terluka, sayang. Hatiku terluka karena aku yang menyayat hatimu. Aku yang menghancurkan impianmu akan masa depan dan menghapus segala kebahagiaan yang selama ini kamu rasakan. Aku yang membuat jiwamu seolah pergi dari raga indahmu. Aku yang menjadi pelaku yang membuat trauma dalam dirimu.

     Akulah yang memberikan jejak kotor dan
 sulaman kebencian dalam hatimu.

     Rasa bersalah ini menghantuiku hingga kini, bayangan kesedihanmu selalu mengganggu pikiranku. Tolong biarkan aku hapus trauma itu. Tolong biarkan aku mengobatinya walau aku tahu luka itu tidak akan pernah sembuh.  
     Aku ingin melihat senyum manis itu kembali, aku ingin kamu dapat mencinta sebebas dulu, aku ingin keceriaan yang dulu kamu tunjukkan kepada dunia ini, ya… sebelum kamu mengenalku.

     Namun semuanya telah berlalu, satu tahun lebih kejadian itu terlewati. Aku tahu saat ini ada sosok lain yang menggantikan sosok itu. Aku tahu saat ini ada yang mengisi kekosongan hatimu. Kamu terlihat bahagia di foto itu. Aku berharap kamu telah memiliki kebahagiaan baru,  walaupun aku tahu luka masa lalu akan selalu ada dihatimu.


Maafkan aku…


Maaf…
         Maaf…
                 Maaf..


Maafkan aku…. Aku mohon!


                      --------------------------------



     “Nooon…. Ada yang cariin tuh!” Suara mbak kosan membuyarkan lamunanku.
     “ ya…” aku pun keluar dari profilemu di salah satu situs jejaring sosial dan bergegas mematikan laptop.

     “Ahh… pasti dia!” dalam hati ku bicara. Aku berbalik badan lalu memandangi wajahku di cermin dan memulas bibir mungilku dengan lipgloss berwarna merah muda. “Sempurna” ucapku dalam hati. Dengan langkah terburu-buru aku menuju teras kosan.. Ya.. aku tidak sabar melihatnya.

     Sesosok laki-laki berbadan tegap dengan tinggi 180cm terlihat sedang berdiri di teras kosan. Laki-laki itu berkulit putih, beralis tebal, dan bibirnya berwarna merah muda. Tampan.

“Hi.. honey..!” laki-laki itu tersenyum dan menyapaku.

“Halooooo.” Sambil tersenyum aku pun menggandeng tangannya dengan manja. Lalu kami pun larut dalam perbincangan sepasang kekasih.




Maafkan aku sayang,
Menjadi selingkuhan itu bukan mauku.
Merebut kekasihmu itu juga bukan ambisiku.
Memenangkan permainan cinta ini pun bukan tujuanku.
                
Tapi…..



Dia memilihku….


Maafkan aku, Indah…