Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Kamis, 10 November 2011

Sorry....


Don’t judge book by its cover.

Aku sering mendengar kalimat itu, mungkin juga dengan kamu.
Bosan? Tentu!
Toh nyatanya kalimat itu hanya sebuah kalimat yang seakan sering diucapkan namun tanpa makna.


Psikolog.
Apa yang kalian pikirkan saat pertama kali mendengar kata itu?
Atau menurut kalian, kira-kira psikolog itu orangnya seperti apa?


Ya, kebanyakan dari kalian akan menjawab “psikolog itu orangnya tenang, hidupnya bahagia tanpa masalah, bisa baca pikiran orang, bisa menyelesaikan masalah, dan gak pernah stress”
Benar begitu?  
Jika memang benar jawaban kalian begitu, berarti kalian memang harus baca tulisan ini.


Well, aku dan beberapa rekan sejawat sering kali tersenyum jika banyak orang yang mengganggap kami “sempurna”, seolah kami adalah dewa yang dapat menyelamatkan hidup kalian dari masalah dan kami dapat bahagia selalu dalam menjalani hidup. NO, it’s BIG NO!


PSYCHOLOGIST ISN’T ANGEL

 
Setahun lalu, aku menangani klien dengan kasus patah hati dan ada salah satu pernyataan klienku yang tak bisa aku lupakan hingga saat ini, ia pernah berkata “Mba, kok hidupnya bahagia terus? Pasti pacarnya sayang banget sama mba ya?”
Aku hanya tersenyum sambil bergumam dalam hati “Lo kaga tau ajeee hehe….”
Ya.. kembali ke kalimat awal. 


Don’t judge book by its cover! *NOTED!


FYI, aku sama seperti kamu. Pernah patah hati, sedih, marah, kecewa, benci, dan berbagai emosi lain yang dirasakan oleh umat manusia. Aku pun memiliki berbagai kisah sedih di masa lalu.


Salah satunya dengan dia.
Laki-laki yang sudah kukenal kurang lebih sejak 3 tahun lalu.
Hampir satu tahun sudah aku tak bertemu dengannya, bahkan berhubungan melalu telfon dan dunia maya saja tidak pernah.
Ya, sejak malam itu.
Malam terakhir aku bertemu dia dan menangis di mobilnya.


Hari ini aku bertemu dengannya.
Awalnya, aku menolak… bagiku sudah tutup buku.
Namun ternyata ia tidak patah semangat.
Ia datangi kosanku yang lama.
Mencari nomer ponselku kemana-mana.
Bahkan mba kosanku yang lama pun bosan karna terus diteror olehnya.
Hingga akhirnya pertemuan ini pun terjadi melalui proses negosiasi yang lama. Dan tentu saja dengan perjanjian, yaitu ini adalah pertemuan terakhir dan hanya berlangsung maksimal 1 jam.
DEAL

.
Kami bertemu di salah satu resto pizza favoritku.
Dia telah menungguku dan duduk dikursi itu.
Aku datangi mejanya tanpa berkata apa-apa.
Satu kata, gugup!


"Eh udah dateng.. duduk”
Aku duduk dan tersenyum pahit. Sejenak aku diam dan menarik napas. 
“Mau apa?” ucapku tanpa basa basi.
Dia diam.. tersenyum lalu berkata “maaf”.

Dia bercerita banyak hal namun hanya kata “maaf” yang nyangkut di telingaku.
Oh wait,ternyata  ada yang lebih penting.
Dia akan menikah bulan Januari dan memohon maaf atas segala yang pernah dia lakukan kepadaku… (dulu)


HAH?
Minta maaf?
Sejak setahun lalu baru minta maaf sekarang?  Batinku.


Berbagai pertanyaan berkecamuk dipikiranku, namun ku tahan! Self controlku memang cukup baik dalam hal ini. Syukurlah.


“Jadi  karna mau nikah, lo baru minta maaf sama gue?” jawabku datar.
“Ya bukan gitu, gue pasti minta maaf sama lo tapi gue rasa sekarang aja saat yang tepat”
“Kenapa? Lo takut karma?” akhirnya kalimat ini keluar juga dari bibirku.
Dia terdiam.
Kami diam lalu masing-masing sibuk memainkan makanannya.
Dia pun bercerita tentang apa yang terjadi padanya satu tahun silam dan lagi-lagi aku lebih banyak diam. 

Kalian mau tahu perasaanku?
Entah.. rasanya aku tak dapat merasakan apa-apa. Hanya ingin mmm…. segera pulang.


Tiba-tiba ponselku berbunyi.
“Gue udah dijemput” ucapku sambil bersiap untuk pergi.
“Ok.. makasih waktunya ya” jawabnya sambil mengulurkan tangannya kepadaku.
Aku tersenyum dan mengangguk sambil bersalaman.



“Sebenernya aku udah maafin kamu dari setahun lalu cuma rasanya hanya aku dan Tuhan aja yang perlu tahu. Bukan untuk apa-apa tapi aku hanya ingin kamu belajar untuk berani meminta maaf” batinku sambil melenggang pergi.




Forgive them even if they are not sorry
-Islamic Thinking-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar