Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Senin, 14 November 2011

my hijab story

 
Assalammualaikum wr. Wb

    Nama saya Nicky Maulani, teman-teman saya biasa memanggil saya nicii. Saya lahir di Serang pada tanggal 3 November 1987, saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Saya tinggal di Cilegon, salah satu kota kecil di provinsi Banten. Saya telah lulus menjadi psikolog di usia muda dan saat ini saya sedang menyelesaikan tesis saya untuk gelar Magister Psikologi (M.Psi) di Universitas Tarumanagara, Jakarta. Saya gemar menulis cerita pendek, artikel dan juga tips mengenai love and relationship di blog saya http://nonanicii.blogspot.com/.
    Ada hikmah dibalik setiap peristiwa, mungkin kalimat itu yang paling pantas menggambarkan pengalaman spiritual saya. Jika kita flashback pada beberapa tahun kebelakang, pada akhir tahun 2004 terjadi musibah luar biasa yang menimpa salah satu daerah di Indonesia, yaitu tsunami di Nanggro Aceh Darussalam. Peristiwa ini membuat saya sangat terkejut karena bencana tsunami tersebut sangat besar dan merenggut banyak korban. Pada tahun 2005 saya mendengar informasi yang mengatakan bahwa  anak gunung Krakatau akan meletus dan dapat mengakibatkan tsunami. Kabar tersebut membuat saya khawatir dan takut karena saya tinggal di Cilegon, yang dekat dengan Anyer dan Merak (daerah pantai). Saya takut sekali jika tsunami benar-benar terjadi di daerah saya. Saat itu yang terbayang di pikiran saya adalah daerah saya akan porak poranda lalu rumah saya akan hanyut terbawa air. Saya takut sekali meninggal karena saya merasa belum siap, saya terus memikirkan hal itu hingga pada akhirnya ketakutan saya terbawa mimpi.
     Pada suatu malam saya bermimpi, tak begitu jelas alur cerita di mimpi tersebut namun yang saya ingat saat itu tsunami datang dan membanjiri rumah saya. Saya pun terbawa air tsunami hingga keluar rumah. Banjir pun semakin tinggi hingga saya pun menaiki tiang untuk menyelamatkan diri hingga akhirnya tiang itu akan tumbang, dan seketika saya pun saya berdoa kepada Allah. Kurang lebih seperti ini doa saya: “Ya Allah aku mohon kepadaMu, tolong jangan cabut nyawaku sebelum aku menggunakan jilbab” dan atas ijin Allah tiang yang saya naiki pun tertahan dan air tsunami pun menyurut. Saya pun terbangun dari mimpi tersebut, lalu saya menangis sejenak. Saya pun mengambil air wudhu lalu segera melaksanakan shalat malam. Saya berdoa kepada Allah dan menumpahkan segala kegundahan hati saya. Saat itu saya takut sekali.
     Saya merahasiakan mimpi tersebut, saya bingung apakah mimpi ini hanya bunga tidur atau ini adalah hidayah dari Allah untuk segera menggunakan jilbab. Saya pun mencari penjelasan di Al-Qur’an mengenai perintah berjilbab. Saya terkejut saat saya membaca surat An-Nur ayat 31 “Katakanlah kepada wanita yang beriman………. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya”, Astagfirullah… ternyata berjilbab adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh perempuan muslim.
     Saya berpikir jika berjilbab adalah sesuatu kewajiban maka saya akan berdosa setiap detik, menit, jam, dan harinya jika saya tidak segera melaksanakannya. Tak terbayang oleh saya akan sebanyak apa dosa-dosa saya nanti jika saya tidak segera berjilbab. Malam harinya saya pun melaksanakan shalat taubat, saya memohon ampun atas dosa-dosa saya selama ini dan meminta petunjuk untuk arti mimpi saya.
     Namun hal ini belum membuat saya mutuskan untuk berjilbab karena saat itu muslim merupakan minoritas di Untar, tempat saya menuntut ilmu. Selan itu, masih banyak keraguaan dalam diri saya, salah satunya adalah soal busana. Saya takut penampilan saya menjadi seperti ibu-ibu karena dulu mayoritas yang menggunakan jilbab adalah kaum ibu. Saya takut tidak bisa tampil modis jika memakai jilbab. Saya rajin bertanya kepada teman-teman yang sudah lebih dahulu berjilbab dan saya juga mulai mencoba menggunakan jilbab di kamar.
     Beberapa hari kemudian, saat saya tidur siang saya pun memimpikan hal yang sama. Saya mimpi tsunami untuk yang kedua kalinya, di mimpi tersebut saya sedang berada di sebuah ruangan seorang diri lalu tiba-tiba air tsunami menghantam ruangan yang saya tempati, saya pun berteriak histeris dan hampir tenggelam. Lalu saya pun terbangun, saya ingat sekali saat itu wajah saya berkeringat dan pucat. Saya takut sekali dan saya menangis untuk kedua kalinya. Keesokan harinya saya menceritakan hal ini kepada orangtua saya, ayah saya bilang bahwa mimpi tersebut adalah hidayah dari Allah agar saya segera menggunakan jilbab. Saya harus bersyukur karena tidak semua perempuan mendapatkan hidayah berupa mimpi. Alhamdulillah saya pun memutuskan untuk berjilbab pada akhir tahun 2005.
      Banyak orang-orang terdekat saya yang pro dan kontra dengan keputusan saya untuk berjilbab, termasuk ibu saya sendiri. Ibu saya bilang saya tidak rapih menggunakan jilbab dan beliau khawatir saya akan melepas-pakai jilbab saya. Begitu juga dengan sahabat dekat saya, beberapa dari mereka mengatakan jika saya lebih cantik tanpa jilbab dan mereka membujuk saya untuk melepas jilbab. Sejujurnya saya sedih mendengar beberapa komentar yang kurang mengenakkan dari orang-orang terdekat saya, namun saya bertekad untuk istiqomah berjilbab. Saya pun memperbaiki cara berjilbab saya menjadi lebih rapih dan modis. Alhamdulillah semakin lama semakin banyak orang yang suka dengan penampilan saya, beberapa teman bahkan dosen dari fakultas lain pun memuji penampilan saya. Hal ini membuat saya lebih percaya diri. Alhamdulillah pada tahun 2009 saya ditawari menjadi salah satu model kampus sebagai icon mahasiswi muslim di Untar. Selain itu saya juga membantu mempromosikan Untar ke beberapa SMA di Jakarta, salah satunya SMA AL-Azhar Pusat. Alhamdulillah saat ini jumlah mahasiswa dan mahasiswi muslim di Untar mengalami peningkatan.
     Ada satu kejadian yang menarik bagi saya, saat itu saya dan beberapa teman kuliah sedang membuat penelitian untuk mengetahui kecemasan pada remaja putri yang telah melakukan hubungan seksual pranikah dengan beberapa laki-laki. Saat akan melakukan interview dengan subyek penelitian, salah satu subyek penelitian sempat keberatan untuk diwawancai oleh saya. Alasannya karena saya menggunakan jilbab, namun setelah ia bertemu dan berkenalan secara langsung dengan saya ia pun akhirnya mau diwawancai oleh saya dan memberikan informasi secara jujur.
     Banyak sekali manfaat yang saya rasakan setelah saya berjilbab, saya menjadi merasa lebih tenang dalam menjalani hidup karena saya telah menjalankan kewajiban saya sebagai muslimah. Jilbab juga menjaga saya untuk bertuturkata dan bersikap lebih baik. Kakak saya pernah berkata jika saya mengalami perubahan yang lebih positif setelah berjilbab. Jilbab juga membuat saya lebih dihargai oleh kaum adam, laki-laki seringkali mengucapkan salam dibanding menggoda saya jika saya lewat di depan mereka. Saya juga sering dipanggil dengan sebutan sholehah oleh office boy di kampus. Bagi saya, ucapan mereka adalah doa dan saya selalu mengamininya.
     Saya sangat percaya dan yakin jika kita menjalankan perintah Allah maka Allah akan memberikan kemudahan bagi kita. Saya pernah mendapat beasiswa selama satu semester pada saat saya kuliah s1, salah satu tulisan saya pernah dimuat di salah satu majalah psikologi dan beberapa cerpen saya terdapat di buku kumpulan cerpen Curhat Cinta Colongan dan Cinta Buta. Jilbab sama sekali tidak menghalangi saya untuk mencapai cita-cita saya sebagai psikolog. Saat ini saya telah menangani beberapa klien dan Alhamdulillah tidak ada satu pun dari mereka yang mempermasalahkan jilbab saya. Saya yakin dan optimis dengan kemampuan yang saya miliki dan sikap profesionalisme, saya akan dapat melakukan pekerjaan saya dengan baik tanpa harus melepas jilbab.
     Allah adalah segalanya bagi saya, dan dengan menjalankan segala perintahNya itu adalah bukti kecintaan saya padaNya. Saya yakin jika muslimah lain pun memiliki keinginan yang sama seperti saya untuk selalu mencintai dan dicintai Allah SWT, karena itu jangan pernah takut atau ragu untuk menjalankan perintah Allah karena Allah membuat aturan semata untuk kebaikan kita semua, salah satunya adalah berjilbab. Insha Allah dengan menjalankan perintah Allah maka Allah akan senantiasa memberikan rahmatNya dan mempermudah hidup kita. Mari berhijab.
 
Wassalammualaikum wr. wb
    




1 komentar: