Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Selasa, 08 November 2011

Cerita sebelum tidur


04 November 2011
pukul 08.00 WIB

“Happy bday Nicky… duhh kamu kok aku telfon gak diangkat2 sih? Aku jadi telat deh ngucapinnya!”
“Hey.. thanks, ga apa-apa kok yang penting doanya yaa! Btw jadi yang daritadi nelfon pake unknow number itu kamu toh? Aku masih tidur tadi hehehe”
“Unknow? Nomer aku gak kamu save?cckk…cck…”
“Aku save kok.. tapi emang gak muncul nomernya.. makanya aku gak tau tadi yang nelfon siapa”
“Oohh gitu… btw nick, Desember aku mau ke Miami! Doain juga ya”
“Oooh..”  dalem hati. 
Oh wait,,  HAH? APAAAH? MIAMI??? BOOKK!! M-I-A-M-I!!!!  
“Woow.. sounds great! Good luck “ jawabku sok cool.
“See u September 2012”



04 November 2011
Pukul 11.00 WIB

“Hi nick, gimana kabar tesis lu?”
“Ouy.. gue baru ambil feeback BAB 4 nih”
“Kok punya lu udah dikoreksi sih? Punya gue belum ada di loker”
“Wah gak tau deh… “
“Gue harus buru-buru ngerjain tesis nih.. gue mau balik lagi ke Palembang, mau Sea Games”
“Wah.. sibuk ya sekarang.. banyak job”
“Iya… lumayan lah gajinya… makanya nih gue mau buru-buru kelarin tesis gue trus gue mau cabut ke Hongkong”
“HAH? Hongkong? Serius??”
“Iya… gue serius..gue mau kerja sekalian nemuin doi disana”
“Lo kerja apa di Hongkong?”
“Gue mau diangkat jadi psikolog di tim renang sana”
“Wow… emang udah bilang sama pelatihnya?”
“Udah nick, kemarin kan email-emailan. Dia suruh gue kelarin tesis trus kerja disana”
“Gue ikut seneng ya…. Smoga sukses lu!’
“Iye.. lu juga ya..! Btw gimana nih yang kemaren ulang tahun diem-diem aja…”
“Hehe… biasa aja kok…”



04 November 2011
Pukul 14.00 WIB

“Heyyyy….. ya ampuuun.. apa kabar? Udah lama gak ketemu!”
“Eh nick, lagi ngapain disini?”
“Abis cari bu Wid, tapi gak ada di ruangannya, lo?”
“Gue abis ambil feedback nih”
“Gimana kabar tesis lo? Oia persiapan pernikahan lo gimana?”
“Ya gitu nick.. ribet! Pusing gue”
“Oh ya? Ribet kenapa?”
“Ya gitu.. terlalu banyak pressure dari luar, bener-bener gak sesuai mau gue”
“Ooo I see…  trus tesis gimana?”
“Ya gituu, ni paling revisi-revisi aja…. Eh nick, lo rencana abis lulus mau ngapain?”
“Gue? Ya kerja trus nikah paling”
“Kerja dimana?”
“Ya di mana aja, di biro, rumah sakit kek.. yang jelas bukan di perusahaan kali ya”
“Nah itu.. gue pusing lagi nih.. gue abis lulus mau ngapain ya?”
“Cari kerja?”
“Masalahnya ada yang mau nerima gue gak? Misal kita lulus Januari, nah Juli gue kawin..trus gue langsung diboyong ke Manado ikut laki gue, mana sekarang nih tiap minggu gue uga harus bolak balik manado. Gue mau cari rumah, beres-beresin rumah, pokonya ribet deh”
“Mmmm……… ”



04 November 2011
Pukul 18.30 WIB

Aku terdiam, pikiranku melayang kepada tiga peristiwa hari ini. Obrolan yang singkat dan sangat sederhana namun berarti untukku. Para sahabatku mulai membentuk masa depannya, mengarah kepada apa yang mereka inginkan. 
Aku?
Aku?
Aku?
Apa kabar?
Kemarin aku baru saja genap 24 tahun dan sekarang aku seperti bocah 5 tahun yang tidak tahu harus berbuat apa? Dan entah mau kemana?

Diam, seperti biasanya.
Diam adalah berpikirku. 
Bukan melamun, apalagi berpikir jorok.

“Enak ya jadi la ki-laki” tiba-tiba tercetus pikiran seperti itu.
Dua sahabat laki-laki ku dapat pergi kemana saja mereka mau, mencapai cita-cita mereka dan menjelajahi dunia tanpa sulit mendapatkan ijin dari orangtua, dan tanpa harus khawatir nanti akan bagaimana. Laki-laki juga tidak terbentur masalah usia, tidak ribet ditanya kapan menikah? 

Perempuan?
Satu hal yang menggambarkan perempuan adalah RIBET!
Ibarat sistem, maka urusan birokrasi perempuan itu sangat ribet, ngejelimet, dan entah kata apalagi yang harus aku tulis untuk menggmabarkan bagaimana ribetnya.

Perempuan.
Tentu untuk saat ini perempuan juga memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu dan mencapai cita-cita  mereka, tidak seperti jaman dulu yang semuanya serba dibatasi.
Tapi apakah kalian sadar jika seara tak langsung masih ada batasan-batasan antara pria dan wanita?
Ya.. contohnya begini.. jika pun aku memiliki kesempatan yang sama dengan kedua sahabatku untuk bekerja ke luar negri, aku yakin aku akan sulit (belum tentu gak boleh loh ya) mendapat ijin dari mamah. Alasannya simple saja.. karena aku seorang perempuan, (kecuali kalo aku sudah menikah).

Perempuan.
Dewasa.
Menikah.
Tiga kata itu mau tidak mau akan menjadi berhubungan, yah bagaimana tidak? Perempuan dewasa akan dituntut untuk menikah daripada untuk bekerja. Makanya banyak perempuan termasuk aku yang jenuh, muak, bosan, dan apalah itu namanya jika ditanya “kapan nikah?”


Rumah Tangga
Suami
Anak
Kesejahteraan keluarga
Perempuan adalah kunci dari keempat kata tersebut… jika perempuannya tidak becus maka hancurlah rumahtangga tersebut. Suami selingkuh, anak tumbuh dengan tidak sehat, rumah tangga berantakan, dan keluarga tidak sejahtera.


Jadi perempuan berat ya?
MEMANG. *aku tersenyum saat menulisnya*



KODRAT. Aku menyebutnya kodrat, ketentuan Tuhan yang tidak bisa kita ganggu gugat atau kita demo agar Tuhan mau melonggarkan sedikit peraturannya.
Perempuan memang boleh saja menuntut kesetaraan dengan pria dan menuntut hak yang sama, memiliki karir yang sama bahkan lebih tinggi dari laki-laki, dan sebagainya, namun yang perlu digarisbawahi adalah perempuan memiliki kodrat, anggaplah ini tugas istimewa dari Tuhan, yaitu untuk dijaga, dilindungi, disayang, dinikahi, melayani suami, hamil, melahirkan, memelihara keluarga, merawat dan membesarkan anak, mendidik anak, dan sebagainya.
Banyak ya?
Ya iyalah…

Pikiranku melompat pada percakapanku dengan salah seorang teman perempuan, sahabatku itu ingin bekerja namun apa daya ia harus mengikuti calon suaminya. Calon suaminya adalah seorang dokter yang sangat sibuk jadi ia pun harus mengalah dan meredam semangat kerjanya untuk sementara waktu dan mementingkan rencana pernikahannya. Ketika semuanya sudah stabil baru ia akan meniti karir (itu pun jika diijinkan oleh suaminya).
Well, tentu tidak ada yang salah dengan hal itu… itu hanya soal waktu (dan  kesepakatan antar pasangan). Menurutku, segala sesuatu yang kita inginkan dapat tercapai namun butuh fokus, usaha, kesabaran, doa (shalat sunnah+sedekah). Gak usah terlalu mikir caranya gimana, nanti gimana, kapan ya suksesnya? Sabarrrr.... Usaha aja dulu!
Kita tidak perlu terburu-buru, ikuti saja alurnya. Nikmati itu.. :)


Papah pernah bilang “Tidak perlu menjadi kijang jika ditengah-tengah perjalanan kamu akan berhenti karna kecapean, lebih baik jadi siput.. pelan namun kamu gak berhenti untuk tetap jalan


“Ya.. papah benar” batinku dalam hati. Aku pun mulai menyusun ulang rencana masa depanku.
SKALA PRIORITAS pun mendominasi. Hal-hal kecil yang dapat aku lakukan saat ini menjadi prioritas pertama, baru beranjak pada hal-hal yang lebih besar. Beberapa hal pun dibuat agar lebih fleksibel disesuaikan dengan kondisi masa depan yang tidak dapat diprediksi dan tentu saja semuanya terencana dan disesuaikan dengan kodratku sebagai perempuan. 


Lulus kuliah
Kerja as psychologist di biro atau rumah sakit
Menikah
Honeymoon
Honeymoon
Honeymoon
Umrah sama suami
Melayani suami
Menjadi teman diskusi suami
Menjadi makmun yang baik
Menjadi istri yang paling bahagia di dunia
Belajar masak :D
Hamil!!!!!
Melahirkan *Well,, ini amazing pasti!*
Mengurus anak-anak
Bermain sama anak-anak
Bermain sama anak-anak
Bermain sama anak-anak
Ngajarin anak nyanyi
Mendidik anak-anak
Buka praktek dekat rumah
Nganter anak sekolah
Nemenin buat PR
Ngajarin anak main basket
Nganter anak les musik
Membangun usaha keluarga
Ngitung-ngitung duit usaha :D
Membesarkan anak-anak
Gaul bareng anak-anak saat mereka remaja
Jadi teman curhat anak
Membuat buku
Kasih tips cinta untuk anak sendiri :D
Punya toko kue :D
Ngitung duit hasil usaha :))
Nyemir rambut suami :D
Leha-leha di rumah
Naek haji..
Berlibur ke Eropa..

Menjadi ibu yang paling bahagia di dunia..
Insha Allah


Bismillahirahmannirahim..

2 komentar: