Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Selasa, 17 Januari 2012

Diskriminasi Hati

Apakah perasaan terbaik di muka bumi adalah perasaan di cintai? Mmmm… kok ya rasanya aku kurang setuju ya. Tapi jika ada diantara kalian yang menjawab “iya”, bisa beritahu sama aku alasannya?

Aku selalu bertanya-tanya jika ada beberapa orang yang berpendapat seperti “Dicintai itu surga”. Biasanya aku hanya bengong sambil berkata “OH YA?”. Okay, jika memang rasanya seperti surga, surga KW berapa? Eh maksudnya surga dibagian sebelah mananya ya?
Lalu otakku berputar dan timbul beberapa pertanyaan lain seperti “Dicintai oprang yang seperti apa yang membuat kita berasa kaya disurga?” 
Dicintai Brad Pitt? Toh Jenniffer Anniston pernah patah hati juga.
Atau Ashton Kutcher? Ya sama aja, Demi Moore juga pernah patah hati karna dikhianati. 

Baiklah.. mari kita lupakan mas Brad Pitt dan Akang Ashton Kutcher..
Sepertinya tak jarang dari kalian yang mendengar kalimat “Lebih baik dicintai daripada mencintai”. Nah, mamahku sering sekali bilang begitu terutama kalau mamaku mengetahui jika putrinya sedang patah hati. Mmm.. sebenernya kalimat itu ada benernya juga. Alasannya? Karena saat ada yang mencintai kita, kita bisa bersikap apa adanya tanpa ada perasaan khawatir ia akan pindah ke lain hati. Feel secure. Apalagi kalau dia cinta banget sama kita, ibarat kita apa-apain juga nurut aja hehehe… terdengar jahat ya? Tapi emang begitu loh kenyataannya. Kita sendiri pun kalau sedang jatuh cinta pada seseorang akan nurut-nurut aja kan sama dia? Karna kita gak mau kehilangan dia. Jangan sok-sokan bilang engga ya.. itu sikap alami manusia dan hampir seluruh manusia di bumi pernah mengalami hal itu. Minimal satu kali dalam hidupnya.

Kembali ke topik… Ok, aku akui jika dicintai adalah anugrah karena ada seseorang yang menyayangi kita dengan tulus diluar keluarga dan sahabat. Tapi, dicintai itu tidak menjamin kebahagiaan si orang yang kamu cinta loh. Kadang cinta yang berlebihan malah membuat orang yang kita cinta jadi terkekang. Aku pernah mengalaminya beberapa tahun lalu dengan beberapa mantan pacar (banyak amat kesannya hehehe), aku tahu mereka baik dan sangat menyayangiku tapi sayangnya cinta mereka membunuhku secara perlahan…

 Over protective. Mmmm… kalau pacar udah posesif, semua yang dilakukan kita akan serba salah deh. Hal ini membuat ketidaknyamanan hingga akhirnya gak kuat lagi dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Itu hanya sebagai salah satu contoh kasus aja dimana si pacar cintanya berlebihan, coba bayangkan gimana kalau ada orang yang kita gak cinta tapi dia cinta banget? Nah lebih tersiksa lagi.

Memang ada sebagian orang yang sering kali memanfaatkan situasi seperti ini. Mumpung ada yang cinta dia banget, dia pun seenaknya memainkan perasaan orang yang mencintainya. Orang-orang seperti ini sering kali memberikan harapan kosong, gombalan atau ada juga yang memanfaatkan fisik atau harta dari orang yang mencintai dia. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri tapi lupa jika orang yang mencintainya juga memiliki pilihan untuk tetap mencinta atau pergi. Mereka memasukkanmu dalam perangkat bernama cinta palsu lalu menjagamu agar betah di situ walaupun mereka sadar mereka tidak mencintaimu. Tapi kita gak boleh kesal dulu sama orang-orang macam itu, setiap perilaku manusia selalu ada motif dibaliknya, kita gak tahu apa motif mereka dan kita pun tidak bisa menentukan kepada siapa kita jatuh cinta. Mungkin lebih baik jika kita belajar lebih peka terhadap perilaku mereka lalu berinisiatif untuk meninggalkannya jika ia memang nyatanya mereka hanya manfaatkan kita.

Lalu bagaimana jika kamu adalah orang yang tidak bisa berpura-pura?
Coba bayangkan jika kamu yang seharusnya senang ada yang perhatian tapi kamu malah merasa terganggu dengan telfon-telfonnya, sms, atau bbm yang ia kirim. Atau bagi yang terlanjur memutuskan untuk jadian, kamu yang seharusnya senang jika dicium eh ini baru dipegang tangannya aja kamu udah jijik. Tentu keadaan tersebut membuat kamu dan dia sama-sama tidak nyaman dan hanya menimbulkan kepalsuan. Ujung-ujungnya pasangan yang seharusnya dapat membuatkan kamu bahagia malah membuat kamu tidak nyaman dan banyak berbohong untuk menghindari dia. Duhh untungnya aku gak pernah masuk dalam situasi seperti itu.

Aku akui sering kali aku memberikan tanda dan garis keras “Dilarang Masuk” kepada orang-orang yang tak kuijinkan masuk ke ruangan isitwema yg bernama HATI.

Aku memang tidak berbakat acting karena itu mungkin aku sering gagal casting (lupakan!).  Aku adalah tipe manusia yang tidak dapat berpura-pura apalagi untuk urusan asmara. Rasanya melakukan sesuatu yang tidak aku suka atau menyembunyikan emosi yang aku rasakan itu melelahkan. Dan aku tidak mau membuang-buang waktu untuk itu. Bagiku ALL or Nothing. Mau mau engga engga!

Jadi jangan heran jika aku tidak tertarik pada seseorang aku akan cuek dan sering kali mengabaikan laki-laki yang mencoba dekat denganku. Bukannya aku tidak bersyukur, aku sangat berterima kasih untuk itu, tapi mohon maaf jika aku tidak dapat membalasnya atau aku membalasnya dengan respon yang sangat minim. Hal itu aku lakukan itu agar mereka tidak membuang-buang waktu, energi, uang, pulsa, pikiran, rasa untuk aku yang (mohon maaf) tidak memiliki rasa pada mereka. Aku bersikap begini agar mereka dapat segera sadar lalu mencari perempuan lain yang lebih pantas untuk kalian sayang. (Pantas disini maksudnya bukan aku tidak baik, tapi maksudnya mereka pantas mendapatkan perempuan yang juga memberikan kasih sayangnya pada mereka ya). Sungguh aku gak tega kalau menolak laki-laki, karna aku tahu bagaimana rasanya saat cinta tak berbalas. Karena itu aku lebih memilih bersikap dingin sejak awal jika ada laki-laki yang mendekat.

Disisi lain, jika aku tertarik dan menyayangi seseorang, sikapku sangat berbeda sekali. Ia adalah Duniaku. Pikiranku penuh sesak tentangnya. Hatiku ku labelkan hanya untuknya dan menutup hati untuk yang lain. Jadi, jika kamu adalah salah satu orang yang mendapat perhatian dariku tanpa suatu usaha apapun. Itu bukan karna aku murahan atau baik kepada semua orang. Tapi kamu adalah SESUATU,, tentu bukan bagi Syahrini tapi sesuatu bagiku.. Untuk kamu, banyak-banyak bersyukurlah akan hal itu X)). 
BTW sifat aku yang ini tidak selamanya baik karena ini  akan membuatku rentan sakit hati.

Ya, aku hanya manusia berhati ringkih yang beberapa kali menjadi korban cinta. Aku sama seperti kalian. Percintaanku tidak selamanya indah. Tak perlu kusebutkan berapa kali aku patah hati karna memang gak pernah dihitung sih hehehe...
Entah hanya aku yang sering kali mengalami hal ini atau memang banyak pengais cinta yang meraskan hal yang sama denganku. Kita cenderng mencintai seseorang yang tidak tulus mencintai kita tapi malah menutup hati rapat-rapat untuk orang-orang yang tulus mencintai kita.

Well, kadang hati memang ga adil. Ada beberapa orang yang dibiarkan masuk tanpa syarat namun ada juga yang tidak diperbolehkan masuk bagaimanapun caranya. Diskriminasi Hati.

Bayangkan orang yang mencintai kamu melakukan banyak cara, menunggumu hingga berapa lama, memberikan kejutan kecil dengan sisa tabungannya dan menjadikan kamu sumber sedih dan bahagianya. Sedangkan kamu mendamba, menangis, dan mengais sisa cinta dari orang yang tidak peduli akan dirimu. Tragis.
Mm… sebenarnya kalau mau mudah dan cari aman. Pacari saja orang yang jelas-jelas mencintai kamu banget. Beresss… Tapi apa iya semudah itu? Aku sendiri termasuk perempuan yang sulit mencintai. Aku pernah belajar bagaimana aku sama sekali tidak memiliki rasa pada seseorang tapi mencoba untuk membuka hati. Terlebih ia adalah sosok yang pantas dicintai, hampir sempurna, dan idaman wanita.

Tapi sayangnya terkadang hati dan otak gak bisa berkompromi. Hati punya pilihannya sendiri.

Rasaku malah tumbuh pada laki-laki lain yang jauh dari harapan. Cerita cinta memang rumit. Tapi manusia memang harus berusaha memecahkan teka-teki yang Tuhan berikan. Manusia perlu jeli untuk membaca setiap tanda dan kejadian baik buruk yang kita alami sehingga kita dapat menentukan keputusan apa yang harus kita lakukan.
Tadi malam aku sempat membicarakan masalah jodoh dengan salah satu sahabatku, Dika. Kami saling bertukar pikiran dan pengalaman akan diri masing-masing dan mencoba memandang jodoh dan cinta dari sisi agama. Ada perkataan Dika yang menyentuh hatiku “Mulai sekarang, siapapun yang ngedeketin kamu. Baik kamu cuka atau engga, coba kamu bawa dalam shalat istikharah supaya diberikan petunjuk oleh ALLAH SWT.”

Perkataan Dika ada benarnya karena sejauh ini, aku hanya melakukan shalat istikharah jika aku sedang mencintai seseorang atau dalam ikatan relationship dengan seorang laki-laki saja tanpa pernah membawa laki-laki lain yang mencintaiku dengan alasan aku tidak ada rasa kepadanya.

Padahal nyatanya aku tidak pernah tahu siapa jodohku dan siapa yang terbaik bagiku. Allah yang mengetahui segalanya. Bisa jadi aku mencintai sesuatu yang tidak baik untukku dan bisa jadi pula aku membenci sesuatu yang padahal sangat baik untukku. Karena itu, aku pasrahkan segala urusanku, hidup matiku, cinta kasihku, dan hatiku kepada sang Pemilik Hidup, Allah SWT. Insha Allah.


“Ya Allah ijinkan hamba menikah dengan orang yang hamba cintai dan mencintai hamba dengan setulus hatinya dan kuatkan keimanan kami agar mencapai cinta-MU yang hakiki”
Aamin.

1 komentar:

  1. membaca tulisan ini seperti kisah sedih di hari minggu (knp hrs minggu coba) :D

    tapi makna dari tulisan ini sungguh indah apalagi terekam lewat kata penutup terakhir dengan penuh harapan dan pastinya kehendak yg di Atas lewat kata-kata Amin :)

    BalasHapus