Mengenai Saya

Foto saya
an independent soul with hypnotic aura

Selasa, 15 Februari 2011

Lovecakes for everyday

Assalammualaikum....


Hai teman-teman, bagaimana kabar kalian?
     Sebelumnya saya ingin sekali mengucapakn terima kasih kepada teman-teman yang telah mengunjungi, membaca dan juga memberikan saran dan kritiknya untuk blog saya. Sejujurnya saya sangat senang sekali dan bersyukur karena blog ini mendapat tanggapan positif dari teman-teman semua. Saya cukup kaget saat melihat blog ini telah dikunjungi 56 orang dan telah memiliki 3 follower. Alhamdulillah... :)

     Walaupun angka 3 follower tidak sebanding dengan follower teman-teman blogger lainnya namun saya sangat bersyukur mengingat saya baru saja terjun di dunia blog dan saya baru menghasilkan dua tulisan yang ala kadanya. Saya sangat menyadari jika saya masih harus banyak belajr dari teman-teman yang lain, baik dalam cara penulisan, pemilihan kata, isi tulisan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan komentar, kritik, dan juga saran dari teman-teman semua. Jika teman-teman ada yang kesulitan dalam memberi komentar pada blog ini, teman-teman juga dapat menyampaikan pendapat kalian mengenai blog ini melalui account twitter saya @nonanicii. Saya berharap blog ini  akan semakin disukai oleh banyak orang dan dapat memberikan manfaat bagi teman-teman yang membacanya. Amin..


     Dua hari yang lalu yaitu tepat pada tanggal 14 Februari diperingati sebagai Valentine's Day atau yang biasa disebut Hari Kasih Sayang. Banyak sekali orang-orang yang merayakan Valentine baik dengan cara memberikan bunga atau coklat kepada pasangannya ataupun saling bertukar kado bersama teman-teman seperti yang dilakukan oleh remaja putri yang belum memiliki pacar. Ada pula beberapa orang yang kompak memakai baju berwarna pink agar menambah kemeriahaan Valentine's Day. Dahsyatnya Valentine's Day juga terlihat dengan berbagai hiasan berbentuk hati dan malaikat kecil yang membawa panah atau yang biasa disebu dengan 'cupid' di beberapa mall. Bahkan ada pula pasangan yang menginginkan bayi mereka lahir pada tanggal14 Februari.

     Banyak pro dan kontra akan perayaan Valentine itu sendiri, ada yang berpendapat bahwa jika merayakan Valentine adalah perbuatan musyik dan ada juga yang mengganggap jika perayaan Valentine hanyanya bersifat seru-seruan saja. Nah.. dari pada sibuk memikirkan hukumnya baik haram atau tidak lebih baik kita cari tahu sejarah Valentine...


     Berikut adalah penjelasan mengenai  sejarah Valentine yang saya dapat dari uncle google:
The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine’s Day :



     "Some trace it to an ancient Roman festival called Lupercalia. Other experts connect the event with one or more saints of the early Christian church. Still others link it with an old English belief that birds choose their mates on February 14. Valentine’s Day probably came from a combination of all three of those sources–plus the belief that spring is a time for lovers."



     Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata dimana para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.


     Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

     The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa "St. Valentine" termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

     Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998).

     Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).


     Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine?" Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical Christians Observe It?" (www.korrnet.org) mengatakan kata "Valentine" berasal dari Latin yang berarti : "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa". Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi "to be my Valentine", hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi "Sang Maha Kuasa") dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod "the hunter" dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!



     Kurang lebih begitulah asal usul Valentine’s Day…benar atau tidaknya hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Lalu apakah kalian masih ingin merayakannya? Ya keputusannyaada ditangan kalian.. Mau merayakan atau tidak itu hak kalian, namun melalui blog ini saya hanya ingin menginformasikan kepada teman-teman mengenai sejarah Valentine sehingga kita dapat meneelah sendiri apakah perlu kita merayakan Valentine’s Day atau tidak.


     Saya sendiri tidak suka merayakan Valentine’s Day, selain karena saya tidak mengenal si Valentine dan  mengenai hukum perayaan Valentine itu sendiri tidak tertulis secara jelas di Al-Qur’an, saya pun memiliki pendapat sendiri mengenai Valentine’s Day. Menurut saya, setiap hari adalah hari kasih sayang. Walaupun tidak mungkin saya memberikan bunga, coklat ataupun kado kepada orang yang sayang setiap hari namun saya selalu memberikan kasih sayang setiap hari baik dalam bentuk perhatian dan juga sikap saya kepada orang lain terutama keluarga dan sahabat-sahabat saya.


     Kasih sayang  mencakup banyak hal dan sangat luas maknanya. Kasih sayang dapat kita berikan kepada siapa saja, baik kepada orang tua, kakak maupun adik, teman hingga keponakan. Nah kebetulan pada tanggal 14 Februari kemarin saya menghabiskan waktu bersama keponakan saya yang cantik. Namanya Asya Namira Hadikusuma.. usianya baru 8 bulan.. Ini dia fotonya… lucu yaaa?

Asya Namira Hadikusuma




     Pada hari tersebut saya bersama kakak dan adik saya dan juga Asya pergi ke salah satu mall untuk berbelanja. Saya sangat menikmati sekali moment ini dimana saya dapat berkumpul, makan bersama dan jalan-jalan bersama keluarga saya.Moment yang cukup langka untuk saya beberapa waktu belakangan ini mengingat kesibukan saya di Jakarta yang membuat saya jarang pulang ke rumah.


     Selain itu, saya juga senang karena hari itu saya dapat membantu kakak saya menjaga asya. Saya sangat memahami jika merawat dan membesarkan anak bukanlah hal yang mudah. Seringkali orangtua terutama ibu mengalah demi mengutamakan kepentingan anaknya dan begitu pun yang dialami kakak saya. Kakak saya yang merupakan ibu muda yang seringkali tidak memiliki waktu untuk mengurus dirinya sendiri sehingga pada hari itu saya memberikan kesempatan kepada kakak saya untuk sejenak memanjakan dirinya di salon, hal yang mulai jarang ia lakukan semenjak melahirkan.


     Kakak saya terlihat senang sekali, dan kami (saya, adik saya, dan asya) duduk manis di ruang tunggu salon tersebut. Awalnya asya dapat saya handle dengan baik. Asya saya ajak bercanda dan bernyanyi sehingga ia pun tertawa, namun lama-kelamaan ia bosan dan saya pun mulai merasa ribet. Asya teriak-teriak dan mulai rewel. Lalu saya pun mengajak asya keluar salon dan jalan-jalan. Saya dan asya mampir ke toko-toko boneka hingga baju anak-anak. Saat itu asya memakai bando pink dengan hiasan buang mawar yang cukup besar sehingga membuat ia terlihat sangat lucuuu…. 

if u think she is cute, let's see her aunty first! :)



     Setiap kali saya berjalan, banyak sekali orang-orang yang bilang ia lucu, dalam hati saya berujar “if you think she is cute, let’s see her aunty first please… :D” hahaha.. Banyak juga loh mba-mba SPG yang berkumpul dan mengajak asya bercanda hingga asya tertawa. Saya sih seneng-seneng aja dan agak bangga juga ya punya ponakan cantik dan menggemaskan. Nah,  gak lama kemudian kakak saya pun mengirim bbm, memberitahu jika ia sudah selesai dan akhirnya kita pun pulang. Kami berlima pulang dengan hati senang.


     Teman-teman, apapun yang kalian lakukan pada hari Valentine dan jika hal tersebut membuat orang kalian maka lakukanlah setiap hari. Seperti yang saya sampaikan di atas, bahwa kita tidak perlu memberikan coklat, ataupun mawar agar membuat orang lain senang. Namun kita dpat membagi kebahagiaan kapan saja dan dimana saja serta pada siapa aja, bahkan kepada orang yang tidak kita kenal sekalipun seperti pengemis, anak yatim piatu, dan lain sebagainya. Dengan kita memberikan sedekah mereka merupakan bentuk kasih sayang kalian kepada sesama manusia. Dan kita wajib melakukannya… karena manusia dalah makhluk sosial yang saling membutuhkan orang lain. Coba bayangkan jika semua manusia di dunia ini adalah konglomerat maka kita siapa yang akan kita beri sedekah? Padahal sedekah memiliki banyak manfaat di dalam hidup kita, salah satunya adalah untuk mendapat pahala dan ridha Allah SWT.  


     Tidak semua manusia bernasib beruntung seperti kita loh, bahkan pada tanggal 14 Februari yang didengung-dengungkan sebagai Hari Kasih Sayang ada dua bayi yang dibuang oleh orangtuanya. Berita ini tentu sangat memilukan bagi orang-orang yang mendengarnya, tentu bukan karena bayi tersebut dibuang pada hari Valentine lalu orang baru boleh membuang bayinya pada hari lain namun ini merupakan kenyataan yang pahit yang dapat menjadi bahan renungan kita semua bahwa tidak semua orang dapat merasakan kasih sayang dari orangtuanya. Karena itu, kita harus bersyukur, bersyukur, dan selalu bersyukur akan apa yang kita miliki dan kita harus dapat membagikan kasih sayang serta kebahagiaan kepada siapa pun. 



Don't jealous with others... it's HURT, Count ur own bless! 
With love, 



Nicky Maulani
Twitter: @nonanicii


1 komentar:

  1. Assalamualaikum..
    salam kenal mbak, blogger baru ya?
    keep writing and blogging..
    ^^

    usul aja, tambahin aplikasi chat biar gampang ngobrol sama sesama blogger..

    berkunjung balik ke blogku yaa
    http://rosevioly.blogspot.com
    ditunggu lhooo :)

    BalasHapus